“Baru di era Menhan Prabowo, Pindad mendapat order puluhan ribu senjata dengan berbagai varian, peluru kaliber besar, mortir, sampai hand granat. Baru di era Menhan Prabowo, Pindad mendapat order kendaraan operasional Maung sebanyak 5.000 unit, panser, tank, dan rantis,” kata anggota Komisi VI DPR RI yang bermitra dengan BUMN industri pertahanan ini.
Andre menyebut selain PT Pindad, ada juga PT PAL. Di periode kepemimpinan Menhan Prabowo, katanya, perusahaan pelat merah itu berhasil mendapatkan kontrak senilai Rp 37 triliun dari sebelumnya Rp 3 triliun dan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,6 triliun per tahun dari sebelumnya hanya Rp 1,6 triliun per tahun.
Menurut Andre, penguasaan teknologi PT PAL juga terus berkembang, yakni sebelumnya PT PAL hanya mampu produksi Kapal Cepat Rudal (KCR) kelas 60 meter dan Landing Platform Docks(LPD) kelas 143 meter. Di periode Prabowo kemampuan itu bertambah sehingga PT PAL berhasil membangun Kapal Selam Autonomous, LPD kelas 163 meter, kapal Frigate 143 meter, Kapal Induk Helikopter 256 meter dan selanjutnya Kapal Induk Pesawat Tempur 285 meter.
“Dari segi produktifitas, PT PAL saat ini meningkat tiga kali lipat dari periode sebelum Menhan Prabowo. Penguasaan teknologi AI, cyber, dan IT juga semakin canggih. Kalau sebelumnya hanya beli software dari luar negeri, Menhan Prabowo berhasil membangun sistem raksasa IM4 (Industri Maritim 4.0) yang menggunakan AI, big data dan IoT sudah dikembangkan dan diterapkan,” jelas Andre.
Karena itu, Andre menegaskan komitmen Prabowo untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri sudah terbukti. Sementara capres lain masih sebatas janji. “Kerja nyata Pak Prabowo membangun industri pertahanan dalam negeri sudah teruji. Bukan hanya rangkaian retorika dan janji-janji mulut manis,” pungkas Andre. (*)