PASIE NAN TINGO, METRO–Sungguh memprihatinkan. Sejak beberapa tahun terakhir, kondisi fasilitas pengeringan ikan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sentra Pengolahan Perikanan, Kota Padang yang merupakan bantuan dari pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia, kondisinya memprihatinkan.
Atap tempat perebusan ikan sebanyak enam tungku sudah jebol. Parahnya lagi rumah kaca sebagai lokasi tempat pengeringan ikan juga tidak terawat.
Sementara uang retribusi satu keranjang Rp5 ribu oleh pihak pengelola tetap saja dipungut, tanpa memperhatikan kondisi sarana dan prasarana yang rusak.
Bangunan yang terletak di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang ini banyak kerusakan. Warga pengolah ikan kering berharap pada pemerintah bisa memperbaiki fasilitas itu.
Jaswir, (58) salaha seorang tokoh masyarakat Pasie Nan Tigo kepada POSMETRO, mengaku bahwa kondisi ini diperkirakan sudah terjadi satu hingga dua tahun belakangan ini. Dengan kerusakan itu masyarakat nelayan yang akan memakai lokasi itu merasa rugi. Soalnya, takut ikan ikan yang akan diolah mengalami kerusakan yang berakibat kerugian pada nelayan.
“Tempat perebusan dan penjemuran ikan (rumah kaca) banyak kerusakan di bagian atapnya. Saat hujan, orang tidak bisa merebus dan menjemur ikan. Dijemur ikan di oven (rumah kaca), bukannya kering, malah basah. Ikan jadi rusak,” ungkap Jaswir alias Mak Adang.
Keluhan serupa juga diungkap Efendi (43), nelayan pengolah ikan asin di Pasie Nan Tigo. Kerusakan di atap tempat perebusan dan penjemuran ikan dipicu badai di kawasan pantai. Selain itu, atap tempat perebusan ikan juga keropos akibat uap panas mengandung garam saat perebusan ikan.
“Untuk itu rata-rata para pengolah ikan enggan memakasi fasilitas itu. Sementara uang retrebusi untuk satu keranjang Rp5 ribu tetap saja ditagih. Namun kami tak mendapatkan pelayanan yang baik,” keluh Efendi, Minggu (22/10).
Disebutkan Efendi, atap seng tempat perebusan ikan dengan enam tungku bolong besar dan keropos. Air hujan membasahi beberapa tungku di bawahnya beserta peralatan perebusan ikan.
Kondisi atap tempat perebusan ikan yang rusak di fasilitas pengeringan ikan di UPTD Sentra Pengolahan Perikanan milik Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Diperparah dengan kondisi rumah kaca tempat penjemuran ikan saat hujan juga rusak di banyak titik. Air hujan menetes dari atap di sebagian besar areal rumah kaca. Pipa saluran air hujan juga bocor membasahi lantai ruangan yang berlumut tebal. Beberapa kaca jendela rumah kaca itu sudah hilang.
Rumah kaca itu, kata Efendi, bisa menampung sekitar 120 para/wadah penjemuran ikan (ukuran 1,5 x 4 meter). Namun, karena atapnya bocor, hanya sepertiga lokasi yang bisa digunakan.