Di sisi lain, anjing yang sempat menggila hingga menyerang 22 warga kemarin akhirnya dinyatakan positif terkena virus rabies. Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani. Anjing tersebut dilakukan pemeriksaan lanjutan di Laboratorium Veteriner Baso yang berada di Bukittinggi.
“Mengenai anjing yang menyerang 22 orang korban di wilayah Pauh, hasil pemeriksaan labor nya sudah keluar. Hewan tersebut dinyatakan positif terjangkit virus rabies,” katanya.
Anjing tersebut mengalami gejala ganas, di mana dia menyerang apa saja yang ditemuinya, hingga menyebabkan korban puluhan orang. “Langkah mencegah berupa vaksinasi terus kita galakkan, karena mengingat kita tidak tahu kemana saja anjing itu berkeliaran, dan berapa anjing lainnya yang sudah digigit,” tambahnya lagi.
Kepada korban, dia berharap agar lebih intensif memeriksakan kesehatannya ke puskesmas dan melakukan vaksinasi secara berkala yang telah disiapkan di puskesmas.
“Sejak awal 2023 ini, kita sudah menyuntikkan vaksin terhadap Hewan Pembawa Rabies (HPR) sebanyak 750 dosis,” ulasnya.
Diketahui, bagi manusia yang sudah terjangkit virus rabies tidak ada obat yang dapat diberikan, dan hanya menunggu waktu untuk meninggal dunia.
Dinkes Pantau Kondisi Korban
Hingga kemarin Dinkes Kota Padang terus memantau keadaan korban yang diserang dan digigit anjing liar. “Masyarakat yang menjadi korban gigitan HPR itu sebanyak 22 orang, kemudian juga sudah memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk pasien,” ungkap Kepala Dinkes Kota Padang, Srikurnia Yati, Kamis (28/9).
Petugas melakukan pemantauan terhadap para korban gigitan, terutama pada hari ketujuh dan hari ke-21. Di hari yang telah ditentukan itu, akan diberikan kembali VAR terhadap para korban agar tercegah dari infeksi rabies.
“Untuk SAR-nya (Serum Anti Rabies) sudah diberikan kepada pasien dengan risiko tinggi, yakni jarak luka atau gigitan yang dekat dengan otak, itu sudah diberikan sewaktu di RS Unand,” katanya.
Dia juga mengatakan akan mengintruksikan kepada jajaran kesehatan di Puskesmas untuk mempersiapkan tata laksana untuk menangani apabila ada korban serangan dari anjing liar yang semacam ini.
“Kita juga mengintruksikan kepada petugas di setiap puskesmas untuk mempersiapkan tata laksana apabila ada lagi masyarakat kita yang menjadi korban serangan anjing liar, diharap tidak ada lagi yang menjadi korban,” katanya.(cr2)