PADANG, METRO–Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr M Djamil Padang menggelar workshop Nasional Komite Tenaga Kesehatan Lainnya, Sabtu dan Minggu (19-20/8) di Hotel Mercure. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Direktur utama (Dirut) RSUP Dr M Djamil, Dr dr H Dovy Djanas SpOG KFM MARS.
Kegiatan ini dihadiri Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI drg Arianti Anaya MKM, Menkes RI diwakili Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI dr Sunarto MKes. Kemudian Ketum Persi dr Bambang Wibowo SpOG KFM MARS FISQua, Kettum LAM-KPRS dr Andi Wahyuningsih Attas SpAn KIC MARS, Ketua Persi Wilayah Sumbar Dr dr Yusirwan Yusuf SpB SpBA (K) MARS FISQUA, jajaran direksi RSUP Dr M Djamil.
Dirut RSUP Dr M Djamil, Dovy Djanas mengatakan, rumah sakit harus melakukan audit klinis atau audit mutu profesi. Tentunya melakukan audit terhadap performance untuk meyakinkan apa yang seharusnya dikerjakan. Dan apabila tidak lakukan maka diperlukan perbaikan.
“Audit klinis ini berkaitan dengan upaya peningkatan mutu dan standardisasi yang bertujuan agar tercapainya pelayanan medis yang prima di rumah sakit,” ujar Dovy.
Ia mengatakan, dengan adanya audit akan bermanfaat dalam hal keselamatan pasien, tenaga kesehatan akan upaya memenuhi standar profesi masing-masing. “Bekerja sesuai dengan standar prosedur operasional (SPO), mengurangi medical error serta mencegah tuntutan pasien,”ucap Dovy.
Ia mengatakan di dalam workshop ini akan membahas implementasi audit klinis sesuai starkes dan transformasi kesehatan. Hal ini terkait dengan budaya kerja yang menunjang mutu layanan rumah sakit. Diharapkan peserta workshop mengerti dan memahami hal tersebut serta memahami persepsi. Kemudian mengimplementasikan segala hal yang sudah didiskusikan bersama.
“Kami yakin dengan kerja keras dan komitmen bersama, upaya mewujudkan transformasi kesehatan dalam rangka peningkatan mutu dan layanan rumah sakit bersama-sama kita wujudkan,” harap Dovy.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr Lila Yanwar MARS mengatakan Sumbar telah menyikapi transformasi layanan primer. Yakni telah membentuk hampir 70 pustu prima dan hampir di setiap kabupaten kota saat ini menyiapkan skrining. “Dan 802 posyandu yang terintegrasi,” ucapnya.
Untuk rujukan, sebut Lila, Sumbar memiliki 11 rumah sakit yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit rujukan pelayanan KJSU (kanker, jantung, stroke dan urologi) di bawah bimbingan RSUP Dr M Djamil.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada RSUP Dr M Djamil telah memperhatikan rumah sakit yang ada di Sumbar,” ujarnya.
Untuk sistem pertahanan, sebut Lila, pihaknya sudah membentuk emergency medical team. Dan juga untuk pembiayaan kesehatan, tahun depan harus 98 persen. Sekarang baru 92 persen dan baru 11 dari 19 kabupaten kota yang sudah UHC.
“Kami juga telah 93 orang untuk sekolah untuk memenuhi sumber daya manusia rumah sakit. Bahkan telah mengadakan pertemuan dengan BKD dan Bappeda kabupaten kota agar mengizinkan pegawainya untuk melanjutkan pendidikan. Dan Alhamdulillah, juga tersedianya beasiswa dari kementerian kesehatan. Ini tentunya membantu para dokter umum dan dokter spesialis yang ingin melanjutkan pendidikannya,” ungkap Lila.
Sementara Ketua Komite Nakes Lainnya RSUP Dr M Djamil yang juga Ketua Pelaksana Workshop Nasional Henny Fitri Yanti SSiT MKes RD mengatakan, workshop nasional ini bertujuan berkaitan dengan budaya kerja dalam menunjang mutu layanan di rumah sakit.
Ia mengatakan workshop nasional ini diikuti profesi dokter, perawat, bidan dan 13 profesi tenaga kesehatan lainnya. “Ada 31 rumah sakit pemerintah dan swasta di Sumbar serta 19 rumah sakit pemerintah dan swasta di luar Sumbar. Totalnya 50 rumah sakit pemerintah dan swasta dari 15 provinsi,” ungkapnya.
Ia mengatakan selain workshop juga akan ada city tour dengan mengunjungi Museum Adityawarman, Masjid Raya Sumatera Barat. Kemudian Pantai Air Manis dengan legenda batu Malin Kundang dan menikmati sunset di Pantai Padang. “Ini sebagai bentuk mengenalkan dan mempromosikan wisata Kota Padang kepada peserta tentunya,” harap Henny. (rom)