JATI, METRO–Jemaah Mushalla Thaibah di RT 01 RW 08 Kampung Pinang, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, dibuat kecewa karena gagal menjadi salah satu penerima sapi kurban dari salah satu OPD Pemko Padang. Hal ini membuat warga sekitar yang sudah berharap akan ada pemotongan sapi kurban di mushalla mereka menjadi galau.
Menanggapi hal itu Camat Padang Timur, Siska Meilani, turut menyayangkan tidak jadinya Mushalla Tahibah itu sebagai penerima hewan kurban hasil dari OPD Padang. Namun, ia menegaskan jika pihak Kecamatan tidak pernah menjanjikan kepada setiap pengurus masjid ataupun mushalla sebagai penerima hewan kurban dari OPD Pemko.
“Kami tidak pernah menjanjikan, tetapi memang kami mengusulkan ada tiga nama masjid serta mushala dari sebelumnya 10 nama mesjid serta mushalla yang diusulkan,” kata Siska, Selasa (4/7).
Dijelaskan, ada 54 sapi kurban yang sudah dihimpun dari setiap OPD Pemko Padang. Semenara, Kota Padang memiliki 11 kecamatan, dengan ribuan masjid dan mushalla yang tersebar.
“Waktu itu memang kita diminta untuk mengirimkan nama-nama masjid maupun mushalla yang belum pernah ada kurban di sana. Dari hasil rapat bersama wali kota, serta beberapa kepala OPD disepakati bahwa sapi kurban diberikan kepada masjid dan mushalla yang belum pernah sama sekali melakukan penyembelihan hewan kurban serta banyak masyarakat miskinnya,” ungkap Siska Meilani.
Menanggapi pertanyaan masyarakat yang mengatakan bahwa pembatalan ini dilakukan pada H-1 Hari Raya Idul Adha, Siska mengatakan, adanya komunikasi yang tersumbat antara masyarakat dengan pihak Kelurahan Jati.
“Sebenarnya sudah disampaikan jauh-jauh hari sebelum perayaan Idul Adha ke pihak kelurahan. Mungkin ada miskomunikasi atau penyampaian yang tersumbat dari kelurahan kepada mushalla, sehingga membuat warga kecewa,” imbuhnya.
Sekali lagi, Camat Padang Timur, Siska Meilani, mengucapkan permohonan maaf atas keteledoran bawahannya dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat terutama jemaah Mushalla Thaibah atas kejadian ini.
“Atas nama Pemerintah Kota Padang, kami mengucapkan permohonan maaf karena keterlambatan pihak kelurahan dalam menyampaikan informasi kepada jemaah Mushalla Thaibah. Mudah-mudahan ke depan bisa diperbaiki dan menjadi pelajaran bagi kita,” ucap Siska Meilani.
Terpisah, ketua panitia kurban Mushalla Thaibah, Alfit, mengatakan, sudah membuat serta membagi sebanyak 150 kupon untuk 150 KK (Kepala Keluarga). “Sebenarnya kami juga sudah menyiapkan serta membagikan sebanyak 150 kupon untuk dibagikan kepada masyarakat kami, dan kekecewaan masyarakat imbasnya kepada kami,” ucap Alfit.
Lanjutnya, sebelumnya pihak Pemko Padang mengatakan alasan tidak jadi membagikan hewan kurban karena mushalla sudah menerima bantuan dari anggota dewan. “Nyatanya kami tidak menerima itu, kami menerima bantuan dari salah satu Baleg, itupun didasari oleh azas kekeluargaan,” tambahnya.
Warga lain, Nasrul Koto (42), mengaku kecewa. Ia mengaku sedianya akan mendapat dapat daging sebanyak 1 kg, alhasil hanya menerima sebanyak 6 ons. “Kami dapat menyantap daging hanya di momen Hari Raya Idul Adha. Sebelumnya kami bahagia karena di mushalla kami menjadi salah satu penerima hewan kurban, tetapi ternyata malah gagal,” kata Nasrul.
Kepada POSMETRO, Erik Irwan (38) Ketua Pemuda setempat, yang juga salah satu panitia kurban mengatakan, terpaksa mengurangi isi dari kantong plastik yang sebelumnya sudah diisi dengan daging itu yang direncanakan seberat satu kilogram.
“Kami terpaksa membongkar kembali kantong plastik yang sebelumnya sudah di isi itu, karena jika kami isi dengan berat 1 kg, tidak mencukupi dengan jumlah kupon yang telah kami bagikan. Akhirnya kami memutuskan untuk mengurangi jumlahnya menjadi 6 ons supaya mendapatkan bagian semua,: kata Erik. (cr2)