AIA PACAH, METRO–Nelayan di Kota Padang yang masuk dalam Data Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial RI akan terima subsidi BBM. Bantuan yang akan disalurkan untuk empat bulan. Namun tahap awal, direalisasikan satu bulan.
“Nelayan yang dibantu adalah yang menggunakan kapal kecil seperti pakai jaring, pancing. Kita berharap bantuan ini dapat meringankan beban nelayan akibat kenaikan BBM,” ungkap Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Guswardi, Minggu (11/9).
Menurut Guswardi, saat ini jumlah nelayan di Kota Padang sekitar 1.450. Setiap nelayan nantinya akan dibantu dengan uang berkisar Rp450 ribu – Rp600 ribu. Namun angka tersebut belum final lagi. Sebab, saat ini masih dalam pembahasan.
Menurutnya, nilainya tergantung APBD kota Padang. “Penyalurannya nanti melalui kantor Pos dan kapan waktunya tentu menanti arahan pimpinan dan menunggu petunjuk teknis dari pusat,” ucapnya.
Ia menambahkan, dengan adanya program bantuan untuk nelayan tersebut, mereka terbantu serta kesusahan tidak dialami berlarut larut akibat BBM naik.
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD kota Padang, Jumadi menyambut baik program bantuan nelayan tersebut serta dinas harus usulkan nelayan yang belum masuk data DTKS Kemensos RI. Supaya mereka dapat pula dan tidak menuntut ke depan bila tidak terima.
“Kita minta Pemko melakui Dinas Perikanan dan Pangan harus mevalidasi data. Jangan sampai ada nelayan yang seharusnya mendapat bantuan malah tidak terdata. Kita semua tahu kenaikan BBM berdampak kepada semua lini, salah satunya nelayan,” ulas kader Golkar ini.
Ia menyampaikan, koordinasi antar instansi harus dilakukan tentang data ini. Agar sinkronisasi terlihat dan bantuan yang disalurkan tepat sasaran.
Diharapkan pemko untuk terus berikan perhatian pada nelayan. Sebab, kenaikan BBM dampaknya dirasakan oleh nelayan. Jika mereka cepat ditangani, kehidupan nelayan akan semakin sulit. (ade)