BARINGIN, METRO – Pascabanjir, air bah dan pohon tumbang mengepung tujuh kecamatan di Padang, Jumat (2/11) kemarin, Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah menetapkan masa tanggap darurat tujuh hari ke depan.
Dampak dari bencana ini, beberapa sarana dan infrastruktur rusak parah dan tidak bisa dipakai. Tidak hanya itu saja, dua nyawa juga melayang saat bencana melanda Padang.
Meninjau dampak dari bencana ini, Mahyeldi Ansharullah bersama BPBD Padang mendatangi Kelurahan Baringin di Lubuk Kilangan dan Bungus Teluk Kabung. Untuk di Tarantang Baringin ini, banjir merusak dua jembatan, yang mana jembatan ini penghubung dua kelurahan di sana.
“Jembatan baru yang masih dalam pekerjaan ini dihondoh banjir hingga terseret beberapa meter dari lokasi dan menghantam jembatan gantung di sana,” kata Mahyeldi Ansharullah.
Mahyeldi mengatakan, jembatan baru ini, pengerjaannya sudah mencapai 75 persen. Namun karena ada musibah ini, jembatan yang baru dibangun ini tidak bisa dipakai dan juga merusak jembatan lama.
“Jembatan ini akan segera diperbaiki. Kita telah berkoordinasi dengan pihak terkait. Mudah-mudahan segera terealisasi, mengingat jembatan ini sangat dibutuhkan oleh warga sebagai akses keluar masuk kelurahan ini,” ungkap Mahyeldi.
Dikatakan Mahyeldi, saat ini Padang telah memberlakukan masa tanggap darurat selama tujuh hari. Tanggap darurat, agar bisa memulihkan dan memperbaiki kerusakan sarana milik warga pascabanjir secara maksimalý.
“Pendataan bagi warga yang menjadi korban banjir telah dilakukan. Bantuan akan segera didistribusikan melalui kelurahan,” katanya.
Mahyeldi menjelaskan, bencana ini akan dievaluasi dan langkah-langkah pemulihan akan segera dilakukan bersama pemerintah provinsi. Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, mengatakan, Pemprov Sumbar akan membantu Pemko Padang yang sudah menetapkan masa tanggap darurat, untuk menangani korban dari bencana banjir.
“Kita akan berikan bantuan berupa tenda, beras dan uang. Selain meninjau Kelurahan Tarantang Baringin, kita juga meninjau di kawasan Bungus Teluk Kabung,” ungkapnya.
Di sana, rombongan langsung mendatangi salah satu rumah warga yang merupakan korban yang tewas, akibat banjir di Pasa Laban Bungus Selatan. Selain mendatangi rumah keluarga korban yang tewas saat bencana kemarin, rombongan juga mendatangi lokasi Batang Timbalun.
“Kami turut berduka cita atas musibah banjir yang melanda Padang. Tetap sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan ini. Ke depan hal seperti inilah yang harus diantisipasi, bagaimana agar saat terjadi,” ungkap Mahyeldi.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Padang, Edi Hasymi, mengatakan, pascabanjir melanda di tujuh kecamatan ini, pihaknya telah melakukan pembersihan dan membantu warga yang terkena dampak banjir.
“Petugas gabungan yang terdiri dari BPBD, Damkar, Kodim 0312/Padang, Yonif 133/YS, LSM dan masyarakat juga ikut memberikan bantuan kepada korban banjir. Upaya bantuan ini sudah tersebar di beberapa titik. Bantuan ini terus kita upayakan, selama masa tanggap darurat,” ujar Edi.
Petugas gabungan yang telah melakukan pembersihan di SDN 38 Klurahan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan bersama dengan Guru, murid serta wali murid dan juga masyarakat. Membuat jembatan darurat di Lubuk Cindakir, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Serta membantu menyeberangkan anak-anak untuk melewati jembatan yang baru dibangun tersebut.
Selanjutnya terang Edi, melaksanakan pembersihan ruangan kelas SMP 27 Kelurahan Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji Kota bersama dengan guru dan masyarakat setempat. Membersihkan mushalla di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan dan membersihkan rumah warga di Parak Gadang Timur.
“Hingga masa tanggap darurat ini, kita akan terus berikan bantuan kepada warga. Selain berikan bantuan, kita juga mendata para korban, serta sarana umum yang rusak, akibat bencana ini,” tutupnya. (rgr)
Komentar