Andre juga berharap, warga kota juga peduli terhadap perkembangan Pilkada Padang. Caranya, dengan memastikan hak pilih ke Kantor Lurah masing-masing. Agar tidak kehilangan hak pilih di hari pencoblosan. Kalau semua sudah peduli, tentu harapan untuk menggelar Pilkada yang sukses bisa diwujudkan.
“Waktu masih ada sekitar 4 bulan untuk menyelesaikan persoalan ini. Kami juga akan meminta Fraksi Partai Gerindra di DPRD Padang untuk mengawal masalah ini. Jangan sampai, hasil Pilkada Padang menjadi tanda tanya, karena banyaknya hak pilih yang hilang. Ini adalah tugas kita bersama,” sebut bakal calon anggota DPR RI dari Dapil Sumbar I ini.
Sebelumnya diberitakan Komisi I DPRD Padang menemukan adanya kesenjangan data angka pemilih yang hampir 100 ribu antara KPU Kota Padang dengan data Disdukcapil. Kesenjangan data ini muncul pada saat rapat evaluasi kinerja KPU Kota Padang, Panwaslu, Disdukcapil dan Kesbangpol bersama dengan Komisi I di DPRD Kota Padang, Senin (19/1).
Usai rapat evaluasi, Ketua Komisi I DPRD Padang, Azirwan menjelaskan, dari paparan KPU Kota Padang, setelah dilakukan validasi jumlah data pemilih di Kota Padang sekitar 536.045 orang. Sementara data dari Disdukcapil, berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) secara nasional, jumlah pemilih itu ada sebanyak 634.187 orang
”Ada perbedaan sebanyak 98 ribu atau hampir 100 ribuan. Sangat terlihat jauh perbedaannya. Dan ini jika dibiarkan sangat berbahaya. Sebab akan banyak warga yang bakal kehilangan hak pilihnya,” ungkap Azirwan. (*)
Komentar