AIR TAWAR, METRO
Sebanyak 60 persen dari 16.000 pohon pelindung yang ada di Padang, telah tua, lapuk dan berlubang. Kondisi ini tentunya menimbulkan potensi bahaya pohon tumbang. Apalagi dengan adanya fenomena alam berupa La Nina berupa angin kencang.
Bisa saja ada kemungkinan, ribuan pohon yang rata-rata telah berumur 50 tahun itu akan roboh satu per satu dan membahayakan lingkungan sekitarnya. “Kita akui bahwa 60 persen lebih dari pohon pelindung kita telah tua. Ada yang lapuk dan berlubang. Ini sangat membahayakan,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon, Jumat (20/11).
Ia menambahkan, untuk mengatasi hal-hal yang tak diinginkan, saat ini petugas DLH terus melakukan pemangkasan guna merapikan daun atau dahan yang besar dan membahayakan. Namun sayang, upaya keras ini juga terkendala dengan rusaknya dua alat untuk mendukung proses pemangkasan, sehingga tim yang bekerja menjadi terkendala.
“Alat kita lagi rusak, jadi agak terkendala proses pemangkasan. Sekarang kita lagi melakukan perbaikan,” sebut Mairizon.
Mairizon menjelaskan, dari Januari sampai November 2020 ini, jumlah pohon pelindung yang sudah dirapikan dan dipangkas adalah sebanyak 700 batang lebih. Jumlah pohon pelindung se-Kota Padang sekitar 16. 000 batang.
Ia mengimbau semua warga Kota Padang untuk berhati-hati ketika melintasi jalan yang ditumbuhi pohon pelindung yang rimbun. (tin)