KUINI, METRO
Hingga Selasa malam (17/11), peserta dari Sumbar berhasil menembus peringkat tiga besar babak penyisihan MTQ Nasional XXVIII Tahun 2020. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Hendri, saat jumpa pers dengan awak media Rabu siang (18/11).
“Sampai Selasa tadi malam (17/11) peserta dari Sumbar masuk tiga besar yakni, Tilawah Tuna Netra Putri atas nama Jusmiarni yang meraih posisi tiga. Tilawah Remaja Putri, atas nama Yunia Safitri (posisi dua), Qiraat Sabaah Murattal Remaja Putra, atas nama Muhammad Ersyad Anshari (posisi tiga),” ungkap Hendri.
Juga ada nama berikutnya yang masuk tiga besar, yakni pada Qiraat Sabaah Murattal Remaja Putri, atas nama Saufa Atika Ulya, meraih posisi dua. Dan pada Qiraat Sabaah Mujawwad Dewasa Putri atas nama Annisaul Malika (posisi satu).
“Ini baru hasil Selasa malam yang saya terima. Data ini bisa berubah hari ini (Rabu-red), karena masih berlangsung perlombaan babak penyisihan beberapa cabang lainnya. Hasilnya juga nanti malam diketahui,” ungkap Hendri.
Hendri mengungkapkan, selama empat hari pelaksanaan MTQ Nasional XXVIII dan enam hari sejak kedatangan kafilah, semuanya berjalan dengan sukses. Indikator sukses tersebut terdiri dari empat hal. Yakni, sukses dalam penerimaan tamu, sukses dalam melaksanakan pembukaan, sukses dalam melaksanakan prestasi dan sukses dalam pertanggungjawaban.
Saat ini terangnya, MTQ Nasional XXVIII dapat dikatakan sukses dalam penerimaan tamu. Di mana secara keseluruhan jumlah kafilah MTQ Nasional kali ini yang datang ke Sumbar sebagai tuan rumah sebanyak 1. 438 orang. Sementara, jumlah ofisial keseluruhan sebanyak 1.217 orang, dewan hakim (131 orang), pengawas (tujuh orang), panitera (26 orang) dan panitia pusat (42 orang).
“Sejak kedatangan tamu, semuanya kita layani dengan baik. Bahkan, sejumlah official dari Kanwil Kemenag Provinsi lain memberikan testimoni yang mengungkapkan mereka senang dan bahagia di Sumbar. Mereka mengakui layanan MTQ Nasional di Sumbar sangat baik. Kita bisa menjaga martabat, marwah sebagai tuan rumah yang ramah berbudi santun dan akhlak yang baik,” ungkap Hendri.
Selain sukses memberikan pelayanan terhadap tamu, juga sukses dalam penyelenggaraan pembukaan MTQ ke-XXVIII Nasional. “Kita menyadari betapa stresnya panitia dalam menyiapkan venue. Semuanya dikebut. Termasuk juga pembukaan di Main Stadium, Sikabu, Kabupaten Padangpariaman. Semuanya berjalan dengan baik dan sukses. Bahkan, sukses pembukaan ini terlontar langsung dari Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri Agama RI, Fachrul Razi,” ungkapnya.
Tinggal lagi yang diperjuangan, adalah sukses dari sisi prestasi. Hendri berharap para peserta MTQ Nasional, agar dapat memberikan yang terbaik bagi Sumbar. “Kafilah dan peserta adalah orang pilihan dan istimewa dari lima juta penduduk Sumbar. Setiap tampil tunjukan kemampuan yang maksimal. Mudah-mudahan bisa harumkan nama Sumbar dari segi prestasi,” harapnya.
Sementara untuk mencapai sukses dalam pertanggungjawaban, Hendri mewanti-wanti seluruh panitia yang terlibat, agar jangan ada korban setelah MTQ nasional selesai. “Semua pekerjaan harus rapi. Termasuk yang paling penting administrasi, harus rapi dan bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Juraidi Malkan mengungkapkan, tokoh yang terlibat dalam MTQ Nasional XXVIII tahun 2020, pada kepanitian MTQ dibagi dua . Yakni panitia dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Panitia dari pemerintah pusat terangnya, bertanggungjawab merekrut dewan hakim. Kemudian juga pendaftaran peserta MTQ Nasional secara online. Termasuk juga tanggungjawab pada teknis lomba. Sementara, panitia dari pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap persiapan venue lokasi dan tempat perlombaan.
Sementara itu ungkapnya, dewan hakim yang terlibat diambil dari usulan LPTQ provinsi se-Indonesia. Di mana, setiap provinsi diminta empat orang. Ada unsur LPTQ nasional dengan persentase 30 pesen dan dari LPTQ daerah sebesar 80 persen. Juga ada dari unsur perempuan sebanyak 25 persen.
“Jadi penetapan dewan hakim ini ada mekanismenya. Di antara provinsi yang mengusulkan ada yang diterima satu ada yang tiga bahkan ada yang empat,” ungkap Juraidi. (fan)