PONDOK, METRO
Persatuan Batak Sumatera Barat (Perbas) mengadakan pelantikan pengurus Perbas kabupaten dan kota di GOR HTT Kecamatan Padang Selatan, Sabtu (7/11). Ketua Umum Perbas, Herbert Hutabarat mengatakan, ada sembilan pengurus Perbas kabupaten/kota yang dilantik.
“Untuk saat ini ada sembilan yang dilantik, Limapuluh Kota, Padang, Sawahlunto, Pasaman, Pasaman, Pesisir Selatan, Padangpanjang, Padangpariaman dan Mentawai,” katanya.
Ia menambahkan, ada sebanyak 50 ribu warga Batak dari berbagai marga telah berbaur dengan tersebar di Sumbar. “Mereka sudah menjadi bagian dari penduduk Sumbar meski hanya sebagai pendatang. Selama ini mereka tersebar di sejumlah kawasan di Sumbar, kami ingin mengumpulkan mereka dalam satu wadah. Salah satunya melantik Perbas di sejumlah kabupaten dan kota yang ada disini,” ungkap Herbert.
Herbert mengungkapkan, pada intinya komunitas Perbas yang sudah ada sejak tahun 2006 dibentuk agar tidak ada sekat-sekat di tengah masyarakat. Tak hanya untuk melestarikan budaya Batak, akan tetapi juga bisa menerima budaya lain.
“Jadi kami bisa duduk berdampingan, saling menerima dengan budaya-budaya yang ada di Kota Padang ini, tidak saling curiga, tapi saling menghargai di antara budaya-budaya yang lain, itu tujuan pokoknya,” katanya.
Tujuan lainnya, kata Herbert, pihaknya ingin mengajak agar komunitas yang ia pimpin ikut mendukung pemerintah di daerah masing-masing dan merasa tidak memiliki. Menurutnya, dimanapun kelompoknya berada, maka mereka juga harus memiliki daerah yang ditempati.
“Orang Batak jika berada di Padang, dia harus jadi orang Padang, di satu sisi budaya kami juga bisa berdampingan dengan kearifan lokal, jadi sama-sama diterima oleh masyarakat,” katanya.
“Ada beberapa orang Batak di kabupaten dan kota lain di Sumbar. Tujuan kami agar dimanapun mereka berada bisa ikuti aturan yang berlaku,” sambungnya.
Bagi Herbert, salah satu cara kelompok pendatang di suatu daerah adalah melalui budaya dan seni. Makanya tak heran, kata Herbert, jika ada acara atau kegiatan resmi dan mereka diminta membawa budaya Batak akan selalu hadir.
“Pasti kami akan bawa, disini ada orang Batak dan ada juga budaya Batak. Budaya adalah salah satu cara membaur di tengah masyarakat, jangan saling curiga, jangan merasa budaya kita saja yang benar, orang Batak jangan memonopoli budaya mereka sendiri,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, kegiatan tersebut juga dihadiri tokoh suku Batak yang berkiprah di Sumbar. Siantaranya, Asisten Pengawasan Kejati Sumbar Freddy Daniel Simanjuntak dan juga among suku Batak di Sumbar yakni mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar. Kegiatan tersebut diisi dengan pertunjukan dan perlombaan seni dan tari batak. (cr1)