SAWAHAN, METRO
Anggota Komisi III DPRD Kota Padang, Jupri meminta Pemko untuk memperbaiki Ruang Terbuka Hijau (RTH) Muaro Lasak yang kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Sebab objek wisata tersebut merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Padang.
“Kita minta itu direnovasi lagi. Jika dananya tidak cukup, kita usulkan di 2021,” ujar kader PAN ini, Jumat (6/11).
Ia menambahkan, dalam perenovasian ulang nanti, konsep yang akan dibuat haruslah matang dan terstruktur. Agar hasilnya bernilai serta pembangunan yang disusun memuaskan. “Jangan asal jadi saja perencanaannya,” ucapnya.
Kemudian, disaat pelaksanaan renovasi ulang nantinya terang Jupri, Pemko mesti lakukan pengawasan dan kontrol. Agar proses pengerjaan bisa dilihat dan hal yang kurang dapat disampaikan.
Anggota Komisi III DPRD Padang lainnya, Amran Tono meminta kepada Pemko untuk dapat memperbaiki sesegeranya dengan dana yang ada dahulu. Sehingga objek wisata tersebut kembali bagus dan wisatawan ramai yang datang. “ Anggaran pemeliharaan saja gunakan, bila tak cukup kerjakan seberapa selesai,” ujar kader Gerindra ini.
Ia meminta hal itu tidak dibiarkan lama terjadinya serta pembangunannya mesti dikebut. Selain itu, usai dibangun perawatan harus berkala dilakukan, agar terlihat indah dipandang pengunjung. Jangan usai dibuat, pembersihan tak dilaksanakan.
Sebelumnya, objek wisata RTH Muaro Lasak saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan mulai sepi pengunjung. Kondisi tulisan Muaro Lasak yang menjadi ikon objek wisata dan sering jadi objek swafoto telah rusak berat. Hurufnya hilang satu per satu, menyisakan huruf M, U dan O saja. Huruf yang tersisa itu juga mau lepas dari posisinya.
Tidak hanya itu, taman yang dulunya hijau, kini tidak tampak lagi. Yang ditemukan hanyalah pasir pantai dan sampah berserakan menutupi paving block tempat pedestarian bagi pengunjung. Pasir pantai dan sampah yang menutupi pedestrian tersebut terbawa gelombang ombak dan air laut akibat abrasi pantai. Abrasi juga mengikis dan mengancam keberadaan Tugu Perdamaian.
Kondisi objek wisata itu diperparah dengan tembok dinding bertuliskan Tugu Perdamaian catnya sudah mengelupas. Termasuk juga cat ornamen-ornamen kecil yang memuat nama-nama negara peserta MNEK juga mulai mengelupas. (ade)