BUKITTINGGI, METRO – Guna meningkatkan partisipasi terhadap pemilih dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi Pemilu 2019 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bukittinggi bakal menggelar kursus kepemiluan, Sabtu (10/11).
Ketua KPU Bukittinggi, Benny Aziz mengatakan, terdapat berbagai hal yang dipelajari di kursus Pemilu. “Mulai dari teknis kepemiluan seperti sistem pencoblosan, penghitungan, rekapitulasi, serta regulasi. Selain itu juga sejarah demokrasi, kepemiluan, dan sebagainya,” ujar Benny.
Dijelaskan, peserta tiap angkatan dibatasi sebanyak 20 orang yang berasal dari masyarakat umum. Kursus pemilu ini digelar setengah hari dengan total lima angkatan.
”Angkatan pertama sudah dilaksanakan kursusnya. Pemateri langsung dari Komisioner KPU Bukittinggi,” ujarnya.
Persyaratan peserta, dibeberkan Benny Aziz, meliputi, Warga Negara Indonesia (WNI), berusia minimal 17 tahun dan pendidikan minimal SLTA atau sederajat dan berdomisili di wilayah Kota Bukittinggi. Peserta dapat mewakili kelompok pemilih pemula, organisasi pemuda, kelompok agama, kelompok perempuan, penyandang disabilitas, kelompok profesional dan komunitas masyarakat. ”Nanti peserta akan diberikan sertifikat dan seminar KIT. Kursus ini tidak dipungut biaya alias gratis,” kata Benny.
Target utama yang ingin dicapai KPU Bukittinggi dari kegiatan tersebut adalah pengkaderan petugas pelaksana Pemilu. Baik itu kader jangka menengah maupun jangka panjang.
”Dalam artian, ke depan peserta yang mengikuti kursus kepemiluan diharapkan ikut mendaftar sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di seluruh kelurahan masing-masing. Jangka panjangnya bisa pula menjadi Komisioner KPU,” kata Benny. (cr8)