PADANG, METRO – Mulai sekarang, sampah di Kota Padang tidak dipandang lagi sebagai masalah, tetapi sampah bisa mendatangkan berkah. Hal ini menyusul dicanangkannya program 1 Kelurahan 1 Bank Sampah oleh Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah dari Bank Sampah Al Hijrah, Kelurahan Rawang, Selasa (17/9).
Mahyeldi mengatakan, dengan beroperasinya minimal satu bank sampah di setiap kelurahan, akan mengurangi berton-ton sampah yang sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Semakin berkurangnya sampah ke TPA menunjukkan semakin tinggi kesadaran masyarakat melakukan pemilahan sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
“Pemilahan sampah langsung dari rumah tangga akan mengurangi sampah ke TPA. Sedangkan sampah yang dipilah disetorkan ke bank sampah untuk dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan yang bernilai ekonomi,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi menginginkan pencanangan 1 Kelurahan 1 Bank Sampah ini lebih masif sehingga nantinya tidak ada lagi kelurahan yang tidak memiliki bank sampah. Ia juga targetkan semua keluarga menjadi nasabah bank sampah agar pemilahan langsung dilakukan dari rumah tangga.
“Tahun 2020 nanti kita harapkan semua kelurahan sudah punya bank sampah dan memiliki modal sendiri dari kerja sama BUMD dan BUMN di Kota Padang,” tukas Mahyeldi.
Mahyeldi juga merencanakan pola pemasaran dari produk yang dihasilkan kelompok kerajinan bank sampah kelurahan. Pola tersebut berupa pengalokasian dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membeli produk dari pengelola sampah. “Sedikitnya butuh Rp15 miliar untuk membeli hasil produk berupa keranjang belanja,” terangnya.
Ia menambahkan, penggunaan keranjang belanja ini akan diwajibkan bagi yang berbelanja di pasar-pasar tradisional. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi sampah plastik. “Kita harus mengurangi sampah. Solusinya menggunakan tas berbelanja buatan kelompok bank sampah,” ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup dan upaya pencapaian target pengurangan sampah berdasarkan pada Jakstrada Kota Padang
“Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran warga dalam melakukan pemilahan sampah yang bernilai ekonomi dan menjadi nasabah bank sampah terdekat dari rumah. Sehingga dengan begitu, akan menimbulkan semangat untuk mengelola sampah secara berkelanjutan,” ungkap Mairizon.
Sementara itu, Camat Padang Selatan Fuji Astomi menyebut pencanangan yang dipusatkan di Kelurahan Rawang ini memberikan motivasi bagi kader dan warga untuk lebih giat dalam mewujudkan lingkungan bersih. Bukan saja bersih lingkungan, tetapi dari sampah juga membawa berkah.
“Setelah aktifnya bank sampah dan bahan -bahan dari plastik terpilah dengan baik lalu diolah akan mendatangkan produk bernilai ekonomis,” sebutnya.
Kenapa kegiatan ini dipusatkan di Rawang, Fuji menjelaskan, di Rawang ada dua bank sampah yang efektif beroperasi. “Disamping itu lurahnya aktif dan memang memiliki inovasi untuk pengelolaan sampah ini,” sebutnya.
Lurah Rawang Andi Amir dalam kesempatan ini mendapat apresiasi Walikota Padang terkait perhatiannya dalam pengelolaan sampah. Dari 104 kelurahan di Kota Padang, Lurah Rawang patut menjadi percontohan. Di Kelurahan Rawang sendiri, saat ini sudah terbentuk 2 unit bank sampah, yaitu Bank Sampah Al Hijrah dan Bank Sampah Melati. Keduanya merupakan binaan Bank Nagari dalam manajemen pengelolaan dan membantu komposter, timbangan, plang merek serta seragam pengelola bank sampah.
Bank Nagari sejak awal termasuk yang berkomitmen untuk terus memberikan pembinaan bagi kelompok pengelola sampah terutama bank sampah yang ada di Kota Padang. Sejauh ini Bank Pembangunan Daerah (BPD) itu telah mengalokasikan CSR bagi pembinaan usaha pengolahan bank sampah. Hadir dalam pencanangan 1 Kelurahan 1 Bank Sampah tersebut yaitu Pimpinan Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Nagari, Yasrizal Idrus didampingi staf Muhammad Reza Harry Susanto. (uki)