PADANG, METRO–Beberapa gangguan kesehatan ringan yang mungkin dapat dialami selama melakukan perjalanan jauh. Untuk itu, disarankan agar selalu membawa perbekalan obat-obatan yang mungkin diperlukan selama perjalanan seperti pereda nyeri dan demam, obat diare obat anti mabuk perjalanan, obat maag, obat anti alergi obat lainnya.
Pada tanggal 10 Oktober 2021 lalu, kegiatan Apoteker Walk Thru mengangkat tema edukasi dan konsultasi mengenai informasi seputar obat dalam perjalanan. Tema tersebut tentunya dirasa sangat penting mengingat sudah mulai dilonggarkannya pembatasa aktivitas masyarakat oleh pemerintah.
Apoteker yang juga berpartisipasi dalam memberikan konsultasi dan edukasi di antaranya Ratna Wilis, Afifah, Meryza, Mardiyah Syukri, Ratna WIlis, dan Ridho Asra. Semua Apoteker yang terlibat memiliki area praktik di rumah sakit, apotek ataupun sebagai tenaga pengajar dosen di perguruan tinggi swasta di Padang.
Apoteker Yoneta Srangenge, yang juga merupakan dosen di Fakultas Farmasi Universitas Andalas mengatakan, tema konsultasi dan edukasi yang diangkatkan pada kegiatan Apoteker Walk Thru ini mungkin terlihat sepele namun akan sangat besar manfaatnya ketika dilakukan oleh masyarakat ketika melakukan perjalanan.
“Karena dengan mempersiapkan obat-obatan yang mungkin nantinya diperlukan selama perjalanan akan dapat mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, untuk mengurangi biaya yang akan dikeluarkan kan yang mungkin akan lebih besar nantinya, dan belum lagi risiko batalnya perjalanan yang dilakukan atau tidak sesuainya perjalanan dengan rencana perjalanan yang sudah disusun,” ungkap Yoneta, Rabu (22/12).
Dijelaskan Yoneta, beberapa gangguan kesehatan ringan mungkin dapat dialami selama perjalanan. Makanya, ada baiknya membawa perbekalan obat-obatan yang mungkin diperlukan, seperti pereda nyeri, demam, obat diare, obat anti mabuk perjalanan, obat maag, anti alergi dan obat-obat pribadi lainnya.
“Kalau keluhan nyeri atau demam, dapat digunakan parasetamol atau ibuprofen generik atau bermerk yang tersedia, dan ingat untuk menggunakannya bila perlu saja. Tapi, jika sakit berlanjut periksakan ke dokter. Ataupun untuk maag, dapat menggunakan antasida seperti Aluminium dan MG hidroksida, yang jika belum sembuh, tambahkan antihstamin seperti simetidin atau ranitidin dengan resep dokter,” jelasnya.
Yoneta menambahkan, untuk tablet Antasida harus dikunyah atau jika berbentuk suspensi antasida harus dikocok terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Begitu juga, gangguan umum dalam perjalanan seperti mabuk perjalanan, bisa dikurangi dengan naik kendaraan di bangku depan dengan pandangan lurus ke depanz
“Mengatasi mabuk perjalanan juga bisa mengulum permen jahe atau minum wedang jahe bisa membantu. Jika masih mabuk juga, boleh mengkonsumsi obat Antihistamin (Dimenhidrinat) yang tersedia di pasaran,” ujarnya.
Yoneta mengharapkan, dengan memberikan layanan edukasi dan konsultasi obat dan kesehatan secara gratis ini, masyarakat lebih paham akan prinsip dasar seputar obat-obatan, dan apa yang harus dipersiapkan saat melakukan perjalanan jauh.
“Di samping itu, diharapkan juga masyarakat akan lebih familiar untuk mendiskusikan permasalahan seputar obat dan kesehatnnya dengan apoteker,” pungkasnya. (rgr)