PEKANBARU – UKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UKM di Indonesia yakni sebesar 64,19 juta, di mana komposisi Usaha Mikro dan Kecil sangat dominan yakni 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari keseluruhan sektor usaha. Hasil survey dari beberapa lembaga (BPS, Bappenas, dan World Bank) menunjukkan bahwa pandemi ini menyebabkan banyak UKM kesulitan melunasi pinjaman serta membayar tagihan listrik, gas, dan gaji karyawan. Beberapa diantaranya sampai harus melakukan PHK. Kendala lain yang dialami UKM, antara lain sulitnya memperoleh bahan baku, permodalan, pelanggan menurun, distribusi dan produksi terhambat.
YBM PLN UIP Sumbagteng memberikan bantuan mesin jahit dan modal usaha kepada Rizki Efendi yang memiliki usaha “Vermak Levis Silvia” di Jl. Suka Jaya Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Ini merupakan program pemberdayaan Ekonomi YBM PLN.
Ketua YBM PLN UIP Sumbagteng, Fazri mengatakan, Program Pemberdayaan Ekonomi YBM PLN ini merupakan wujud kepedulian muzakki PLN melalui YBM PLN kepada masyarakat khususnya yang memiliki usaha namun terkendala modal usaha diwilayah kerja PLN UIP Sumbagteng yang tergolong miskin. Dengan adanya program Pemberdayaan Ekonomi YBM PLN ini, dirinya berharap YBM PLN dapat terus membantu para pelaku UKM yang ingin berkembang namun terkendala modal serta ikut mensuksekan program pemerintah untuk kemajuan usaha pelaku UKM.
Binar Bahagia tak dapat disembunyikan Rizki Efendi. Laki-laki 30 tahun itu semringah, usai diberi bantuan mesin jahit dan modal usaha oleh YBM PLN UIP Sumbagteng. Ia berharap, dengan bantuan mesin jahit dari YBM PLN ini, usahanya terus berkembang dan meningkat.
Ditemui di tempat usahanya, Fendi begitu ia biasa di panggil, bapak yang memiliki 2 orang anak ini menumpahkan kisahnya. Sebelum di bantu oleh YBM PLN, dulu ia hanya memiliki mesin jahit kecil yang sudah usang dan sering rusak. Terkadang konsumen sering membatalkan jahitan karena melihat kondisi mesin jahit yang kecil dan ragu akan hasil jahitannya. Terkadang ia hanya pasrah dengan kondisi tersebut.
Fendi juga tinggal di tempat usahanya yang berukuran 3 x 5 meter, ia harus berbagi tempat antara ruang usaha dan ruang keluarga. Sudah 4 tahun ia tinggal disini. Ia berharap kedepannya, ushaa yang ia jalani ini terus berkembang sehingga mampu memberikan hunian yang nyaman untuk keluarganya.
“Alhamdulillah, terima kasih bapak/ibu atas bantuan modal usaha dan mesin jahitnya, ini sangat membantu sekali bagi usaha saya dan keluarga. dan kami doakan semoga bapak/ibu selalu sehat, lancar dan berkah rezekinya serta menjadi amal jariyah bagi bapak/ibu muzakki PLN sehingga makin banyak orang-orang seperti kami ini yang bisa terbantu., Aamiin. Ujar Fendi.