PADANG|, METRO
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II B Anakaia Padang, Widiarti menutup pelatihan ketrampilan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP), Kamis (12/11). Sebanyak 40 orang WBP telah selesai mengikuti pelatihan ketrampilan pembuatan suji kerancang dasar, selendang Koto Gadang serta pembuatan mukena.
Pelatihan ini LPP bekerjasama dengan Rumah Mukena Fanadiq. “Pelatihan ini merupakan gelombang kedua, kita bekerja sama dengan ibu Herliyanti dari Rumah Mukena Fanadiq guna memberikan ketrampilan kepada para WBP,” sebut Widiarti.
Ia menambahkan, kegiatan pelatihan ini dimaksudkan memberi pelatihan ketrampilan kepada WBP sebagai bekal bagi mereka bila kelak sudah kembali ke masyarakat. “Kegiatan ini akan kita lakukan secara berkesinambungan, nantinya semua WBP akan kita libatkan. Dengan demikian kita berharap bila bebas, mereka memiliki bekal ketrampilan sehingga bisa menjadi modal dalam berusaha,” sebutnya.
Pimpinan Rumah Mukena Fanadiq, Herlianti menyebutkan, LPP memiliki potensi tenaga kerja yang bisa dibina secara maksimal. “Dengan jumlah WBP yang mencapai 135 orang, tentunya ini potensi tenaga kerja yang harus diberdayakan secara maksimal. Apalagi mereka memiliki waktu yang cukup untuk dimanfaatkan,” sebut Herlianti.
Ia menyebutkan, selain itu dari pelatihan yang telah dilakukan selama lebih dari dua bulan, banyak hasil karya WBP yang ia nilai layak untuk dipasarkan. Untuk itu ia berharap pihak terkait mampu memaksimalkan potensi tersebut, seperti membantu memasarkan hasil produk WBP tersebut.
“Apalagi selendang Koto Gadang maupun Suji Kerancang merupakan kerajinan khas yang bernilai tinggi di mata wisatawan,” tandasnya.
Salah satu WBP mengatakan, sangat gembira setelah mengikuti pelatihan menjahit tersebut. “Saya ingin lebih memperdalam lagi ketrampilan menjahit dan membuat mukena ini, nanti bisa menjadi modal saya dalam memulai usaha jika sudah bebas sehingga tidak lagi terlibat hal yang melanggar hukum,” ujar WBP kasus penyalahgunaan narkoba ini. (cr1)