Kami dan Wawako Payakumbuh Erwin Yunaz sejak hari pertama setiap harinya memasak rendang dengan Bumbu Maharajo, yang mana menggunakan santan instan dari Indonesia dan bahan daging sapi, ayam dan seafood dari pasar lokal Jeonju.
Bersama Erwin Yunaz bahu-membahu memasak rending dengan Bumbu Maharajo dan menyajikan serta memberikan informasi terkait rendang dan Bumbu Pasta Maharajo yang bisa mereka peroleh dengan harga 20 ribu Won untuk 4 Pouch.
Kegiatan dimulai dari pagi hingga jam 6 petang, suhu di Jeonju boleh dikata dingin berkisar 9-11 derajat Celsius namun tak menjadikan hal tersebut mengendurkan semangat kami.
Bagaimana tidak, booth Rendang Maharajo Ikosero menjadi sangat famous (terkenal) di kalangan konsumen dan panitia, beberapa orang bolak-balik datang ke booth mencicipi sajian rendang dan akhirnya berbelanja Bumbu Rendang Maharajo.
Misi yang luar biasa ini mendapat sambutan sangat baik dari pasar lokal dan masyarakat yang ada disana, mayoritas mereka mencicipi rendang untuk pertama kalinya seumur hidupnya, pedas hangat dan nagih.
Dikarenakan santan instan habis, kamipun menggunakan susu sapi segar sebagai pengganti santan, dan tak ayal para konsumen kaget karena susu bisa dipadukan dengan bumbu rendang dan bisa dinikmati bersama seafood, daging dan lainnya.
Orang Korea suka menikmati makanan hangat hangat dan booth Rendang Ikosero selalu diramaikan pengunjung, khususnya di saat kita menyiapkan rendang yang dimasak untuk dicicipi. Setiap memasak 10-15 Kg rendang dengan bumbu maharajo dan bahan lokal. Lelah memang namun sangat bangga karena lelah ini dibayar dengan antusias luar biasa dari kalangan tamu dan panitia setempat.
Kunjungan ke Jeonju ini, membawa 30 Kg Bumbu Maharajo dari Indonesia, memasak bersama dan menyajikan kebaikan dari Ranah Minang untuk masyarakat Korea.
Selama 4 hari pameran, Booth Rendang Ikosero aktif setiap hari memasak rendang, akhirnya tidak sempat mengunjungi objek wisata lokal sama sekali dikarenakan padatnya kegiatan di pameran.
Pak Wawako Erwin Yunaz sangat bersemangat sekali dan turut turun tangan memasak rendang setiap hari pameran. Bahkan beliau terlebih dahulu sampai di Korea dan menyiapkan booth Rendang Ikosero. Sementara Dian di hari berikutnya karena beda penerbangan.
Erwin Yunaz senang sekali dengan capaian yang diperoleh dalam mengikuti Pameran 17th IFFE di Jeonju Korea.
Bagi Dian pribadi, pameran di Korea kali ini impact-nya sangat baik. Booth Randang Ikosero yang memperkenalkan Bumbu Maharajo dan memasak rendang langsung di spot menjadi buah bibir dan famous di kalangan hadirin dan panita. Ssenang sekali tentunya menanggapi hal ini. Kunjungi situs resmi pariwisata Sumbar www.sumbar.travel. (**)