”Walaupun beliau sukses berkarir di rantau orang. Namun ia tidak pernah tutup mata dengan keadaan daerahnya, tidak ada dalam sejarahnya perantau memang betul-betul ingin maju sebagai kepala daerah untuk membawa perubahan. Sebelum pendaftaran dibuka, memang banyak baliho dan spanduk calon-calon kepala daerah bermunculan. Semuanya memiliki niat yang sama untuk kemajuan Sijunjung, tapi hanya sampai dipembuatan pendaftaran, setelah dibuka pendaftaran semuanya hilang seperti ditelan masa,” ungkap Umar.
Dikatakan, masyarakat menantikan pemimpin sosok Ashelfine yang sangat cepat dan tanggap menyelesaikan keluhan masyarakat. Sementara kalangan mahasiswa Toni menilai, Ashelfine alias Pepen bukan saja maju untuk meramaikan Pilkada Sijunjung tapi sosok calon pemimpin yang terus ditunggu masyarakat Sijunjung. ”Dia maju bukan untuk meramaikan Pilkada, beliau terlihat betul-betul serius untuk membawa perubahan,” ujarnya. (cr2)
Komentar