Tokoh masyarakat Limapuluh Kota asal Maek, Prof DR Ir Hermasyah, MS.MSC menyebut visi dan misi daerah yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026 yang sudah ada peraturan daerahnya (Perda), dapat diwujudkan bila bupati dan wakil bupati seiya sekata.
“Untuk mewujudkan Limapuluh Kota yang madani baru bisa dilakukan kalau Bupati dan Wakil Bupati baiyo-iyo baduo,” sebut Hermansyah pada acara paripurna istimewah HUT Limapuluh Kota.
Disampaikan, dalam melaksanakan program kegiatan pembangunan saat ini tidak terlepas dari apa yang diketahui dengan indek kinerja yang terukur berupa indek kinerja utama dari masing-masing bidang. Untuk itu, perencanaan pencapaian 5 misi daerah telah dituangkan dalam RPJMD, dan sudah ada perdanya. Menurutnya, ini merupakan landasan dalam pedoman bagi perangkat daerah dalam pelaksanaan pembangunan.
“Perlu kita ketahui untuk setiap kegiatan pembangunan mempunyai kriteria dan indikator keberhasilan yang dijadikan penilaian, dalam bentuk indek yang perlu kita ketahui pelajari dan ketahui dengan baik dan sebagai bukti kinerja masing-masing OPD. Keberhasilan itu itu selalu melalui kriteria dan indikator kinerja utama (IKU) dan diklusterisasi. Untuk itu kita tentu tidak ingin masuk pada kluster yang terbawah,” harap Hermansyah.
Dicontohkannya, dari aspek SDM dan Kesehatan dapat dilihat dari indek pembangunan manusia (IPM). Jika dilihat data IPM Limapuluh Kota tahun 2020 menurut BPS Limapuluh Kota dalam angka 2020, IPM Limapuluh Kota 69,47. “Masih rendah dari rata-rata IPM Sumbar 72,38 dan 72,29 untuk Indonesia,” ucap Hermansyah.
Dia menyebut, atas dasar inilah bupati dalam menetapkan misinya ingin mendorong pembangunan dibidang pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas. “Kita sadari juga bahwa IPM ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, ada yang berhubungan dan ada yang beririsan satu sama lainnya. Tidak hanya pendidikan dan kesehatan tetapi IPM ini juga dipengaruhi standar kehidupan atau ekonomi masyarakat,” ujar Hermansyah.
Intinya, ujar Hermasnyah, peningkatan derajat kesehatan masyarakat menjadi satu tolak ukur bagi kualitas SDM yang secara langsung berpengaruh terhadap produktivitas. Sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan kontributif, pembangunan di Kabupaten lima Puluh Kota akan membaik secara signifikan. (**)