Satu tahun berlalu masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir dan Iraddatillah. Sejak resmi dilantik pada tanggal 26 Februari 2021 lalu, pasangan Benny-Radi mulai membuat sejumlah terobosan program untuk meningkatkan pembangunan Sijunjung. Pembenahan sistim birokrasi dan peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat pun perlahan diperbaiki. Berbekal pengalaman sebagai birokrat, Benny Dwifa yang juga mantan Kepala Bapppeda Sijunjung, mencoba menata sistim menjadi lebih baik.
Setahun berjalan memimpin Sijunjung, Benny-Radi kerap kali memperlihatkan kolaborasi dan sinergisitas dengan berbagai pihak. Pasangan bupati dan wakil bupati itu paham bahwa membangun Sijunjung tidak cukup jika hanya sekedar mengandalkan APBD semata. Tak heran jika sejumlah program besar dari pemerintah pusat berhasil dibawa ke Sijunjung.
Bupati Benny Dwifa Yuswir dan Wabup Iraddatillah yang dibantu oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Dr.Zefnihan, AP. MSi telah merumuskan 17 program strategis Kabupaten Sijunjung. Program tersebut merupakan rumusan dari RPJMD yang telah dirancang dan disesuaikan dengan visi misi kepala daerah untuk mencapai target pembangunan.
Program itu diantaranya, fokus pada UMKM, pengelolaan pariwisata yang terintegrasi, penguatan ekonomi kerakyatan, penguatan ketahanan pangan, peningkatan sistim penyuluhan pertanian, percepatan penurunan stunting, kesetaraan non formal dan mengejar IPM.
Selanjutnya, penguatan sektor kesehatan, peningkatan bantuan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, penguatan pendidikan karakter, peningkatan kapasitas ASN, inovasi birokrasi, kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dasar serta percepatan penataan ibukota.
Kemendes PDTT Menetapkan Sijunjung Sebagai Kabupaten Maju.
Kabar baik mengawali tahun 2022 ini datang dari Kemendes PDTT RI. Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM), pihak kementrian merilis status IDM seluruh provinsi, kabupaten, kecamatan hingga desa/nagari secara nasional. Berdasarkan hasil tersebut kementrian desa menetapkan bahwa Kabupaten Sijunjung masuk kategori daerah maju pada tahun 2021. Mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang masih berada di kategori daerah berkembang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari, Khamsiardi menjelaskan, Kabupaten Sijunjung masuk kategori daerah maju dengan nilai rata-rata IDM 0,7273. Angka tersebut lebih tinggi dibanding sejumlah daerah lainnya di Sumbar yang masih berada pada kategori daerah berkembang.
Penetapan IDM itu meliputi indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan lingkungan/ekologi, yang mana setiap indeks tersebut terdiri dari berbagai kategori penilaian. Pembangunan Perguruan Tinggi Negeri dan Peningkatan IPM.
Pasangan Benny-Radi menargetkan indeks pembangunan manusia (IPM) harus meningkat lebih pesat. Hal itulah yang menjadi alasan utama Pemkab Sijunjung untuk menghadirkan Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Negeri Padang (UNP) di Sijunjung.
Keinginan berdirinya perguruan tinggi negeri di Sijunjung sudah cukup lama dinantikan. Rencana itupun sempat terkendala beberapa faktor sehingga membuatnya tak kunjung terwujud. Namun, di masa kepemimpinan Benny-Radi barulah menjumpai titik terang.
Momen bersejarah tercatat pada peringatan HJK Sijunjung ke-73 tahun 2022, dimana Pemkab Sijunjung menandatangani MOU dengan Universitas Negeri Padang tentang pelaksanaan pembangunan Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) di Kabupaten Sijunjung.
MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Bupati Benny Dwifa bersama Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Drs. H. Ganefri, Ph.D, pada pelaksanaan sidang paripurna istimewa yang digelar DPRD Sijunjung.
Selain membangun PTN di Sijunjung, perhatian untuk IPM juga dilakukan melalui program bantuan keuangan khusus (BKK). Dimana Pemkab Sijunjung menargetkan sekolah gratis hingga tingkat SLTA/sederajat.
Program BKK diterapkan tahun 2022 ini, seluruh siswa di tingkat SLTA yang terdaftar di dapodik Kabupaten Sijunjung diberikan subsidi untuk lebih meringankan beban biaya pendidikan. Program itu berjalan sebagai realisasi janji politik Benny-Radi.
Data dari Kepala BKAD Sijunjung, Endi Nazir memaparkan, anggaran sebesar Rp5,7 miliar lebih yang bersumber dari APBD di sharing ke provinsi melalui Diknas Pemprov Sumbar agar program BKK bisa terealisasi.
Sementara Plt.Kepala Dinas Pendidikan Usman Gumanti menerangkan, setidaknya sebanyak 9.521 orang siswa di tingkat SLTA mendapat bantuan subsidi tersebut. Tahun selanjutnya program itu juga ditujukan untuk seluruh MAN dan MA di Kabupaten Sijunjung.
Pembangunan Infrastruktur dan Peningkatan Sektor Kesehatan.
Meski baru setahun menjabat, sejumlah infrastruktur untuk mendorong banyak sektor dibangun di Sijunjung. Mulai dari pembangunan pasar, tower jaringan telekomunikasi, pujasera sebagai pusat kuliner, akses jalan hingga rumah sakit pratama yang akan dibangun tahun ini di Kecamatan Kamang Baru.
Untuk mendirikan rumah sakit pratama di Kamang Baru menelan anggaran lebih kurang Rp75 miliar. Sijunjung menjadi salah satu daerah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk pembangunan rumah sakit tersebut.
Data yang diperoleh dari Kepala Dinas PUPR Sijunjung Budi Syafarman dan Sekretaris Sarwo Edi, sepanjang 9.731 meter akses jalan yang telah dibangun pada masa setahun kepemimpinan Benny-Radi, dan 5.117 meter jalan yang di rehabilitasi.
Pembangunan jalan itu memakai anggaran sebesar Rp11.732.155.900., dan untuk rehabilitasi menelan biaya sebanyak Rp6.637.658.400., selama tahun 2021 kemarin. Jalan tersebut tersebar di seluruh kecamatan dan nagari yang ada di Kabupaten Sijunjung. (ndo)