Tim Dosen Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM). PKM dengan memberikan pelatihan, pendamping pengunaan aplikasi identifikasi jamur menggunakan teknik digital image processing kepada petani Jamur Kota Payakumbuh.
Kegiatan PKM dilaksanakan 6 Oktober sampai 31 Desember 2021 lalu. Tim dosen yang terlibat, Sofika Enggari, S.Kom, M.Kom/1016038602 (Ketua), Hari Marfalino, S.Kom, M.Kom/1010039001 (Anggota 1), Agung Ramadhanu, S.Kom, M.Kom, MTA/1015049102 (Anggota 2).
Ketua Tim PKM UPI YPTK Padang, Sofika Enggari bersama Anggota, Hari Marfalino, Agung Ramadhanu menjelaskan, kegiatan ini implementasi hasil penelitian, yang merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan ini didanai sepenuhnya dari Hibah Yayasan SIMLITUPI PKM Hasil Penelitian UPI YPTK Padang tahun 2021. “Kegiatan ini diikuti para petani jamur di Payakumbuh, dengan tujuan menerapkan aplikasi identifikasi jamur yang dapat dikonsumsi” ujar Sofika Enggari.
Jamur seperti tubuh buah yang tampak di permukaan media, tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung. Beberapa jamur aman dikonsumsi. Bahkan beberapa jamur dianggap sebagai obat dan ada beberapa yang lain beracun.
Untuk mengurangi atau menghilangkan keracunan dari makanan jamur ini, dengan memberikan solusi berupa PKM dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu, digital image processing.
Di mana dalam mendeskripsikan tumbuhan jamur dengan segmentasi warna, deteksi tepi dan kontur, terhadap jamur yang boleh dikonsumsi dan yang tidak dikonsumsi melalui proses teknik ini.
“Dengan adanya sistem digital image processing ini, dapat membantu masyarakat dalam menentukan jamur yang dapat dikonsumsi dan yang tidak dapat dikonsumsi,” terangnya.
Kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada para petani dan masyarakat, untuk melakukan identifikasi jenis jamur. Sehingga dapat menambah wawasan untuk mengetahui jenis jamur yang dapat dikonsumsi.
Diharapkan aplikasi ini dapat dilakukan pengembangan dengan berbasis online, sehingga dapat digunakan oleh para petani di seluruh daerah.(**)