Festival Lomba Pembangunan dan Seni Generasi (Lompong Sagu), begitu menarik perhatian warga. Kegiatan yang dikemas dengan berbagai lomba itu juga menjadi ajang edukasi bagi warga. Dan yang lebih diharapkan kegiatan ini dinilai membawa manfaat positif bagi warga sebagai multiplier effect. Bahkan Wakil Wali Kota Solok, Rahmadhani Kirana Putra menilai kegiatan dengan melibatkan banyak masyarakat dari berbagai kalangan itu perlu dijadikan sebagai agenda rutin.
“Ya kegiatan ini menarik. Apalagi kegiatan festival dengan nama Lompong Sagu juga tidak asing ditelinga masyarakat,” ujar Ramadhani didampingi Ketua GOW Kota Solok Ny. Dona Rahmadhani seakan terus mendorong kreatifitas masyarakat.
Dan Rahmadhani berharap, kegiatan festival Lomba Pembangunan dan Seni Generasi (Lompong Sagu) yang digagas Kelurahan VI Suku bersama warga ini mampu memotivasi Kelurahan lain dalam melahirkan kreativitas guna menggali potensi yang ada. Dan yang penting membawa manfaat bagi masyarakat.
Jumat (29/10) siang suasana berbeda seakan mewarnai aktifitas warga di Kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok. Aktifitas warga siang itu seakan terpusat di kawasan Padepokan Sisingo Barantai yang terletak dikawasan Kelurahan VI Suku. Tidak saja kalangan induak induak yang menyemarakkan festival Lompong Sagu. Akan tetapi berbagai kalangan masyarakat ikut membaur dan terlihat asyik mengikuti berbagai lomba.
Dan yang lebih menarik, dalam festival Lompong Sagu ini warga tidak saja sekadar mengikuti dan menyaksikan berbagai perlombaan yang disajikan. Namun kegiatan ini juga menjadi ajang bagi warga untuk belajar banyak hal termasuk berbagai keterampilan dan wawasan “Kegiatan ini selain menjadi hiburan, diharapkan mampu mempererat silaturrahmi antar warga, merekatkan hubungan antara aparat pemerintahan dengan masyarakat serta sebagai salah satu wadah untuk belajar dan memperkaya pengetahuan,” harap Rahmadhani ketika membuka langsung festival Lompong Sagu yang digagas aparatur Kelurahan VI Suku bersama warga.
Bahkan secara spontan melihat kegiatan itu, Ramadhani berharap acara seperti ini nantinya dapat dijadikan sebagai acara rutin dan berkelanjutan, agar bisa ditiru oleh kelurahan-kelurahan lain di Kota Solok. Apalagi dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam kegiatan festival ini, Rahmadhani menilai Festival Lompong Sagu dapat mendatangkan multiplier effect yang signifikan bagi masyarakat dan daerah.
Memang kegiatan yang melibatkan seluruh aspek masyarakat dan dari segala umur, menjadi daya tarik tersendiri dalam kegiatan festival ini. Seperti tersaji dalam pelaksanaan lomba Tata Boga sebagai salah satu kegiatan yang dikemas dalam festival ini, masyarakat yang menyaksikan lomba ini nantinya tidak hanya sekedar menonton saja. Akan tetapi juga sekaligus dapat belajar terkait tata boga. Memang bukan sekedar lomba yang menjadi tujuan masyarakat untuk menyaksikan festival Lompong Sagu ini. Namun hasil akhir dari dilaksanakannya Lomba Tata Boga ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Solok, khususnya Kelurahan VI Suku. Karena melalui lomba ini para peserta bisa berkreasi dalam bidang tata boga. Lebih bagus lagi, jika bisa menjadikannya sebagai sumber pendapatan tambahan untuk keluarga.
Selain Tata Boga, Lomba Latsar Mendis Linmas juga menarik untuk disaksikan dan diikuti. Tujuan lomba Latsar Mendis Linmas ini dapat meningkatkan disiplin diri, kecakapan, kreatifitas, melatih kekompakan dan kebersamaan, loyalitas, percaya diri dan keterampilan, serta kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.
Sebagai satuan perlindungan masyarakat di Kota Solok, dalam rangka memantapkan ketertiban umum ditengah masyarakat, baik dilingkungan masing-masing serta tingkat kelurahan, guna mendukung visi dan misi Kota Solok akan menjadikan peserta lebih paham.
Dan Rahmadhani berharap jajaran Linmas yang mengikuti lomba ini nantinya senantiasa melakukan pengawasan, pencegahan, dan penegakan, serta sigap dalam menjaga ketertiban umum sehingga berbagai masalah dan problem masyarakat yang berhubungan dengan ketertiban bisa diatasi dengan lebih baik lagi.
Sisi lain Linmas dapat melakukan pembenahan dan mengatur kebijakan untuk kepentingan masyarakat, baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Selain lomba Tata Boga, dalam ajang festival Lompong Sagu, warga juga dapat mengikuti dan menyaksikan lomba dakwah, lomba pidato, lomba debat pembangunan, lomba kader posyandu. (***)