Walikota Bukittinggi Erman Safar mengikuti Rapat Terbuka Senat Universitas Fort de Kock Bukittinggi dalam wisuda angkatan ke -29, Selasa (3/8). Rektor Universitas Fort de Kock (UFDK), Evi Hasnita mengatakan, wisuda kali ini dilaksanakan secara online dan offline, walaupun sudah tertunda beberapa kali. Kehadiran pimpinan Kota Bukittinggi memberikan support bagi Universitas Fort de Kock menuju Universitas Global.
“Kali ini UFDK mewisuda 202 wisudawan strata 1 dan strata 2 dari berbagai prodi. Keberhasilan yang dicapai hari ini merupakan kerja keras, kerjasama, kerja cerdas dan kerja ikhlas wisudawan dan orang disekeliling wisudawan,” jelas Evi Hasnita.
Evi melanjutkan, diusia 17 tahun, menuju dewasa tentu ada sebuah impian dan cita cita yang ingin dicapai. Fakultas lesehatan masyarakat dan Fakultas Ekonomi Bisnis dengan 10 prodi. “Terima kasih kepada pemerintah yang sudah mensupport UFDK menjadi bagian dari Bukittinggi Hebat,” ujar Evi Hasnita.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, merasa bangga dengan perjuangan dan kegiatan Civitas Akademika UFDK. Seraya berucap terima kasih atas segala pengabdian mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan segala bentuk usaha baik dari Yayasan dan Universitas, maka yang tadinya sekolah tinggi sudah berubah menjadi Universitas. Pemko Bukittinggi memberikan support penuh bagaimana UFDK dapat semakin berkembang,” ujar Erman.
Kepada para wisudawan, Wako berpesan, dunia setelah kuliah akan jauh berbeda dari masa kuliah. Tidak ada waktu untuk santai santai, tantangan kedepan lebih berat. “Kita harus semakin semangat agar bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan,” pesan Erman.
Isu kesehatan sangat penting saat ini. Dengan keilmuan kesehatan yang dimiliki, seluruh kesempatan terbuka lebar. Bahkan perusahaan -perusahaan membuka peluang, terutama karena pandemi Covid-19 yang telah lebih 1 tahun dijalani. Harapan utama tertumpu kepada wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikan terutama di bidang kesehatan.
Pemko Bukittinggi juga menunggu penelitian kesehatan masyarakat yang tidak bisa dilaksanakan Pmko sendiri. “Pemko butuh kerjasama dan kontribusi dari kampus, yang sifatnya urgent dan perlu dimasukkan dalam kegiatan pemerintahan,” jelas Erman. (pry)