Pasangan Wali Kota Pariaman H Genius Umar dengan Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin komitmen memajukan dunia pendidikan dalam daerahnya. Atas dasar itulah Pemko Pariaman kerja sama dengan Baznas dalam memajukan dunia pendidikan dalam daerahnya. Kenapa tidak, tahun 2021 Baznas Kota Pariaman kucurkan Rp 1,3 milyar untuk kelncaram program saga saja. “Kita Pemko Pariaman sangat komit dibidang pendidikan, hal ini dapat dilihat dengan beberapa kebijakan yang dibuat sehubungan dengan pendidikan di Kota Pariaman,” kata Walikota Pariaman H Genius Umar, kemarin.
Katanya, mulai dari program Wajib Belajar ( wajar) 12 tahun, bus sekolah gratis, Dana Keuangan Khusus (DKK) untuk SMA/SMK, dan Satu Keluarga Satu Sarjana ( Saga Saja) untuk mahasiswa/i kurang mampu asal Kota Pariaman, yang mencapai angka Rp 1 milyar lebih. Khusus untuk program saga saja ini, telah dimulai sejak tahun 2018, yang diserahkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman kepada Pemerintah Kota Pariaman, untuk disalurkan kepada mahasiswa penerima beasiswa. “Khusus saga saja, kita akan membayar beasiswanya sampai mereka tamat nantinya, sehingga tujuan dari program ini dapat segera tercapai, di mana mereka dapat lulus dan memperoleh pekerjaan untuk membantu ekonomi keluarganya,” ujar Walikota Pariaman, Genius Umar.
Dikatakan, untuk semua biaya pendidikan para mahasiswa program saga saja pada semester 1, 2 dan 3, akan ditanggung oleh Baznas Kota Pariaman, sementara untuk semester 4, 5, dan 6, dibiayai dan ditanggung oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Pariaman. Di bawah kepemimpinan Genius Umar dan Mardison Mahyuddin, program saga saja, adalah salah satu cara untuk memberikan kesempatan pada putra putri terbaik Kota Pariaman yang kurang beruntung, untuk dapat menempuh jenjang pendidikan di tingkat perguruan tinggi. “Selain SPP dan uang pembangunan, Pemko Pariaman juga memberikan uang saku sebesar Rp. 500 ribu perbulan, ditambah bonus kepada mahasiswa dan mahasiswi yang berhasil mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,75 sebesar RP. 1 (satu) Juta rupiah, sehingga akan membuat mereka lebih bersemangat untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa pihaknya juga membuat aturan agar beasiswa yang dikucurkan ini, diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai IPK diatas 2,75, karena dengan begitu, para mahasiswa ini merasa bertanggung jawab dengan tugas dan kuliahnya.
Selain dana dari Baznas katanya, Pemko Pariaman juga sudah mengucurkan untuk saga saja dari APBD, sejak tahun 2019 sampai 2020 yang lalu, yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, telah mencapai angka Rp 1 Milyar lebih. Dimana untuk tahun 2021 ini, teknis realisasi pembayaranya berada di Bagian Kesra Setdako Pariaman.”Sehingga total dana yang sudah dikucurkan untuk Saga Saja ini, mencapai 2 Milyar lebih,” terangnya. Genius juga berharap agar UPZ yang ada di Kecamatan Pariaman Timur yang mengikuti Bimtek hari ini, dapat mengikuti acara ini dengan sungguh-sungguh, sehingga dana Baznas nantinya akan semakin besar, sehingga dapat didistribusikan untuk masyarakat yang membutuhkan, termasuk mahasiswa dan mahasiswi program saga saja ini. Untuk memudahkan dan membantu tugas Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam mengumpulkan zakat dari para Muzaki yang ada di Kota Pariaman, Baznas Kota Pariaman menggelar acara Bimtek Pengelolaan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa/Kelurahan se-Kota Pariaman.
Ketua Baznas Kota Pariaman, Zalman Zaunit dalam laporannya menyatakan bimtek yang diberikan kepada para UPZ se-Kota Pariaman itu dibagi atas empat kali pertemuan, dengan narasumber yang sama yaitu dari Baznas Kota Pariaman, dan dari Kantor Kemenag Kota Pariaman. Pertemuan pertama diikuti oleh UPZ dari Kecamatan Pariaman Utara, Bimtek diikuti oleh Kecamatan Pariaman Timur, untuk Kecamatan Pariaman Tengah dan UPZ Kecamatan Pariaman Selatan. “Hal tersebut kami lakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 diantara mereka, dan sekaligus supaya tidak terjadi kerumunan yang begitu banyak,” ungkap Zalman Zaunit.
Untuk Kecamatan Pariaman Utara Bimtek Penggelolaan UPZ diikuti oleh 17 Desa yaitu, Desa Naras 1, Desa Naras Hilir, Desa Padang Birik-Birik, Desa Balai Naras, Desa Tungkal Utara, Desa Tungkal Selatan, Desa Cubadak Air Selatan, Desa Cubadak Air, Desa Cubadak Air Utara, Desa Sikapak Barat, Desa Sikapak Timur, Desa Sungai Rambai, Desa Tanjung Saba, Desa Sintuk, Desa Manggung, Desa Apar, dan Desa Ampalu.
Zalman Zaunit jelaskan, masing-masing Desa/Kelurahan yang mengikuti Bimtek ini diwakili oleh 4 orang peserta yang terdiri dari Kepala Desa sebagai Penasehat, Ketua UPZ, dan dua orang anggota pengurus, sedangkan untuk materi Bimtek diantaranya mereka akan dilatih tentang bagaimana cara mengumpulkan dan mendistribusikan zakat dengan baik, dan tata cara pelaporannya ke Baznas Kota Pariaman. “Semoga tujuan Baznas Kota Pariaman mengadakan Bimtek Pengelolaan UPZ ini dapat berjalan lancar, agar UPZ dapat melakukan tugas serta fungsinya secara optimal dan berdaya guna, demi menekan angka kemiskinan yang ada di Kota Pariaman, dan sasaran program serta pengelolaannya menjadi lebih baik lagi kedepannya setelah mendapatkan pelatihan ini,”ujar Zalman Zaunit.
Lebih jauh dikatakan Walikota Pariaman Genius Umar, zakat yang dikelola oleh Baznas Kota Pariaman sekarang baru bersumber dari zakat profesi PNS Pemko Pariaman. Masih banyak potensi zakat lainnya seperti zakat dari perantau yang bisa dikumpulkan oleh Baznas Kota Pariaman melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) desa/kelurahan. “Setiap desa/kelurahan memiliki perantau yang mapan secara materi, alangkah lebih bermanfaat jika zakatnya disalurkan kepada masyarakat di kampung halaman. UPZ desa/kelurahan punya peranan penting untuk bisa meyakinkan perantau menyalurkan zakatnya di kampung,” ujarnya.
Genius nyatakan, peran perantau untuk ikut membangun Kota Pariaman sangat dibutuhkan, apalagi saat pandemi sekarang ini angka masyarakat miskin semakin banyak dan butuh bantuan dari semua pihak.
Baznas Kota Pariaman memiliki peran kuat dalam memutus rantai kemiskinan. Baznas Kota Pariaman sudah banyak membantu program-program Pemko Pariaman untuk mengurangi angka kemiskinan, salah satunya adalah Program Sagasaja (Satu Keluarga Satu Sarjana). “Program unggulan Kota Pariaman ini menargetkan 100 orang putra/putri Kota Pariaman untuk kuliah pada perguruan tinggi vokasi yang telah bekerjasama,” ujarnya.
Genius juga jelaskan, antara kemisikinan dan pendidikan adalah dua sisi mata uang yang saling berkaitan, orang itu miskin sebab dia tidak sekolah, dan dia tidak sekolah karena dia miskin, inilah yang dinamakan dengan lingkaran setan kemiskinan, cara memberantasnya adalah dengan membantu menyekolahkan mereka salah satunya melalui program Sagasaja ini,” tegasnya.
Dengan adanya program ini jelasnya, banyak pahala yang bisa dibuat, kemudian banyak orang Pariaman yang berhak menerima, sehingga bisa membantu mereka apalagi dalam kondisi pandemi saat ini. “Jika kita bekerja dan berniat untuk membantu orang miskin, semoga Allah SWT memudahkan jalan kita semua dan pihak yang berzakat serta pengelola zakat dihadiahi surga di akhirat nantinya,” tandas Genius Umar mengakhiri. (***)