Sekretaris Daerah Rudy Repenaldi Rilis meminta kepada seluruh peserta konvergensi stunting dapat merumuskan langkah-langkah dalam upaya penanganan stunting di Padangpariaman. “Penanganan stunting untuk Padangpaaiaman saat ini penting dalam wujudkan Padangpariaman berjaya,” Sekda Rudi Repenaldi Rilis, kemarin, usai membuka secara resmi pertemuan finalisasi aksi 1 dan aksi 2 konvergensi stunting dalam rangka percepatan pelaksanaan dan aksi konvergensi stunting Kabupaten Padangpariaman tahun 2022.
Rudi Rilis menyampaikan ucapan terima kasih dan sangat menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, dalam pertemuan inilah kesempatan seluruh pihak yang terkait untuk merumuskan dan membicarakan langkah-langkah yang akan diambil dalam percepatan penanganan stunting di Padangpariaman.
Kemudian Rudy Rilis juga menyampaikan bahwa penanganan stunting memang menjadi domain Dinas Kesehatan, namun menurutnya bukan berarti penanganan dan penurunan angka stunting hanya menjadi tanggung Dinas Kesehatan saja. Dia menegaskan, harus ada kolaborasi dan senergitas lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam upaya percepatan penanganan stunting. “Stunting itu persoalan daerah, makanya harus dikeroyok secara bersama. maka diharapkan keseriusan dan kolaborasi antar OPD terkait,” ajaknya.
Pada kesempatan itu, Rudy juga menyarankan kepada seluruh tenaga kesehatan. Terkhusus Kepada Puskesmas yang menjadi ujung tombak, agar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kecamatan masing-masing termasuk dengan pemerintahan nagari. “Kapus harus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, dan jangan lupa libatkan pemerintahan nagari,” ungkapnya.
Sebelumnya Kepala Bapelitbangda Ali Amran melaporkan pertemuan finalisasi konvergensi penanganan stunting ini bertujuan untuk melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi. Dan di aksi duanya, menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi. “Pertemuan ini akan membahas dua aksi, aksi satu menyelesaikan data dan aksi dua menentukan rumusan dan langkah-langkah kolaborasi penanganan stunting,” ujarnya.
Dia menyebutkan peserta dalam pertemuan ini adalah utusan 25 Puskesmas se Kabupaten Padangpariaman, masing-masing lima orang peserta. Disamping itu, juga ada utusan OPD terkait, masing-masing dua orang serta Kementrian Agama Kabupaten Padangpariaman. Dan dia berharap, ada kolaborasi antar OPD dan tenaga kesehatan. “Peran masing-masing OPD sudah dijelaskan dalam rapat dan pertemuan-pertemuan sebelumnya, maka diharapkan dukungan dan kerjasama semuanya, agar permasalahan stunting cepat bisa diselesaikan,” ujarnya.
Pertemuan finalisasi konvergensi kali ini menghadirkan instruktur tenaga ahli pendampingan penanganan stunting regional satu Dirjend Bangda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Fahrur Rozi. (efa)