Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa bulan terakhir membuat masyarakat kewalahan dalam menyediakan paket internet sebagai penunjang belajar anak-anak. Melalui Gerakan Agam Terkoneksi, Pemerintah Kabupaten Agam menyediakan akses wifi gratis yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Kita tidak tahu kapan pandemi Covid-19 berakhir, sementara masyarakat sudah kewalahan membeli paket internet. Untuk itu Agam Terkoneksi ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan internet secara gratis,” ujar Bupati Agam Indra Catri, Selasa (22/9).
Sebagai tahap awal, Pemkab Agam memberdayakan pemasangan wifi bagi seluruh masjid dan sekolah yang memiliki jaringan telepon. Masjid dan sekolah dipilih karena setiap wilayah di Agam memiliki fasilitas tersebut. “Kita juga meminta pengurus masjid dan sekolah menyediakan halaman, dengan bangku yang diatur untuk menjaga jarak,” tutur Indra.
Kemudian, pengurus masjid dan sekolah diminta mengatur jadwal dari pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB. Jam tersebut dipilih supaya anak-anak ataupun masyarakat bisa mendapatkan paparan ultraviolet yang bagus untuk peningkatan imun tubuh.
Selain itu, melalui Agam Terkoneksi, Pemkab menginstruksikan instansi perkantoran, mulai perkantoran di ibu kota, hingga perkantoran di tingkat nagari untuk membuka password akun wifi. Tidak hanya itu, perkantoran juga diminta untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan mengakses internet di lokasi tersebut. “Kantor-kantor diminta untuk menyediakan kursi-kursi di halaman, sehingga masyarakat tidak perlu masuk ke dalam kantor, untuk di ibu kota contohnya di kawasan Gedung Olah Raga Rang Agam,” ucap. Indra.
Indra mengajak, masyarakat yang ekonominya terbilang mampu, untuk memasang layanan wifi. Hal itu dimaksudkan untuk membantu anak-anak atau tetangga yang memiliki keterbatasan mengakses internet. “Ini sama seperti dulu ketika televisi bisa dihitung jari, hanya di rumah-rumah tertentu yang ada, jadi kalau ingin menonton sama-sama di sana. Demikian juga wifi ini, anak-anak tetangga yang tidak mampu bisa tertolong, terpenting bagaimana masalah anak-anak dalam menunjang pendidikan bisa terbantu,” jelas Indra. Dikatakan lebih lanjut, dengan tersebarnya fasilitas internet sampai ke jorong melalui masjid dan sekolah ini, maka tidak terjadi lagi penumpukan pada spot-spot yang memiliki jaringan internet.
Menurut Indra di tengah pandemi Covid-19 keterbatasan akses internet memang harus disikapi secara bersama. Sehingga, terjadinya pemerataan jaringan internet yang posisinya menjadi penting di tengah penerapan proses belajar secara daring. (pry)