Pemkab Solok bekerjasama dengan PHBI Kabupaten Solok menggelar Lomba Khutbah Jumat antar SMP SUBP se-Kabupaten Solok di Masjid Agung Nurul Mukhlisin Islamic Centre, Nagari Koto Baru. Kegiatan dihadiri Bupati Solok Gusmal, Kabag Kesra Ahpi Gusta Tusri, Kakan Kemenag Kabupaten Solok, Forkopimcam Kubung, Kepala Kantor Urusan Agama se- Kab. Solok dan Kepala SMP SUBP, serta para pendamping.
Bupati Solok mengucapkan selamat berlomba kepada para siswa yang merupakan perwakilan Siswa SMP SUBP Se- Kabupaten Solok. “Peserta adalah utusan terbaik dari sekolah masing-masing karena itulah perlihatkan kemampuan terbaik dalam lomba ini,” jelas Bupati Gusmal.
Dalam kehidupan masyarakat modern, jelas Gusmal, umat Islam dituntut untuk menerapkan makna hijrah dalam konteks perjuangannya. Pada peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H di Kabupaten Solok mengangkat Tema peringatan,”Bersama mewujudkan Generasi Qur‘ani Menuju Masyarakat Kabupaten Solok yang Madani”.
“Hakikat Hijrah adalah selalu berada di jalan yang benar. Selalu berubah ke arah yang lebih baik, terutama dalam menjalankan ibadah, peningkatan Iman dan taqwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” jelas Gusmal.
Kita semua, kata Gusmal, harus punya komitmen untuk berubah ke arah yang lebih baik. Karena itu mari jadikan pergantian tahun ini sebagai sarana introspeksi diri, menyadari segala kelemahan selama ini dan untuk selanjutnya berubah ke arah yang lebih baik menuju taat kepada Allah SWT melalui peningkatan iman, perbaikan akhlak dan ibadah kepada Allah SWT. “Sambutlah pergantian tahun ini dengan kegiatan yang bernuansa Islam,” imbau Bupati.
Generasi muda perlu diingatkan untuk mensyiarkan Islam. Karena tantangan umat Islam semakin berat, pengaruh negatif melalui teknologi, media sosial, narkoba, LGBT, dan pergaulan bebas yang marak di tengah-tengah masyarakat. “Diperlukan komitmen semua elemen dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Solok yang madani, relegius dan berakhlak mulia,” kata Gusmal.
Pemerintah Kabupaten Solok, tambah Gusmal, telah menyelenggarakan Sekolah Umum Berbasis Pesantren, dan sudah ada regulasinya yakni Peraturan Bupati Solok Nomor 3 Tahun 2018. Sekolah Berbasis Pesantren SUBP adalah sekolah Umum yang suasana pesantren yang sangat berguna dalam menciptakan generasi yang berkualitas dan berkarakter.“Penyelenggaraan Sekolah Umum Berbasis Pesantren adalah dalam rangka mewujudkan Kabupaten Solok yang maju dan mandiri menuju kehidupan masyarakat madani di bidang pendidikan,” tegas Gusmal.
Dalam masa pandemi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok akan melanjutkan evaluasi program Sekolah Umum Berbasis Pesantren (SUBP), agar 67 SMP Dan 85 SD di Kabupaten Solok lebih memaksimalkan program tersebut. “Dalam masa pandemi ini, merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk mengkaji kembali efektifitas program SUBP, agar konsepnya semakin matang, apalagi ini sudah diambang batas waktu RPJMD 2016-2021,” ujar Bupati Solok Gusmal.
Ia menyebut kabupaten Solok tidak main-main dalam menjalankan program tersebut, makanya perlu sinergitas antar lini dan saling bahu membahu menjalankan program SUBP di sekolah. “Dinas pendidikan harus berkesinambungan memberikan pelatihan dan pembinaan, dengan harapan bahwa setiap sekolah mampu memahami dan menerapkan program SUBP tersebut,” sebut Gusmal.
Apalagi 17 sekolah piloting SUBP itu sudah Tiga tahun lebih menerapkan SUBP dan 85 SD baru berjalan bulan Juni 2018. Seandainya masih belum sanggup memenuhi kriteria dan target awal yang ditetapkan, maka bisa jadi sekolah lain akan menggantikan sekolah yang tidak siap. kalau perlu kepala sekolahnya yang di evaluasi kinerjanya. “Saya harap kepada 17 SMP dan 85 SD ini untuk serius dalam menerapkan program SUBP, sebab ditargetkan 2019 nanti seluruh SMP dan SD di Kabupaten Solok dapat menjalankan program tersebut.” kata Gusmal.
17 SMP pilot project SUBP ini diharapkan dalam satu tahun kedepannya, sudah bisa menerapkan secara mandiri, dan dua tahun mendatang bisa merangkul 50 SMP lainnya, dan seluruhnya bisa menerapkan SUBP. Untuk diketahui, kata Gusmal menyebut SUBP pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan keterpaduan antara konsep pendidikan nasional dengan nilai-nilai ajaran Agama Islam (Pesantren).
Konsep operasional SUBP merupakan akumulasi dari proses pembudayaan, pewarisan dan pengembangan ajaran agama Islam, budaya dan peradaban Islam dari generasi ke generasi. “Mari kita serius dan disiplin dalam mewujudkan masyarakat yang berkualitas dengan tingkat pendidikan yang tinggi, karena SUBP ini merupakan program unggulan dan inovatif Pemerintah Kabupaten Solok, tingkatkan prestasi Pendidikan Kabupaten Solok melalui SUBP,”ajak Gusmal.
Lalu Gusmal mengatakan seiring munculnya program tersebut, serta merta dalan hal ini guru juga harus terlibat dalam sistem berbasis pesantren, dimana jangan hanya sekedar jadi guru, tetapi harus memiliki ilmu dan pengetahuan keagamaan untuk menjadi guru. Sehingga dalam menjalankan proses pembelajaran, seluruh guru mampu mengendalikan siswa serta membentuk karakter dasar siswa.
Selain itu, ia juga menyebut sistem pembelajaran saat ini belum terlalu efektif, memang nilai akademik menjadi prioritas, namun perihal sikap dan akhlak juga harus sejalan dengan itu, maka dari itu, perlu ditingkatkan lagi mutu pendidikan karakter bagi peserta didik, namun disamping itu perlu ditanamkan pula penguatan nilai keagamaan dalam diri siswa. “Sistem yang ada sekarang akan kita evaluasi agar kualitas pendidikan akan terdongkrak,” tutup Gusmal.
Lomba ini diikuti 34 peserta terdiri dari 17 orang peserta khatib Jumat dan 17 orang muadzin. Mereka berasal dari 17 SMP yang menjadi pilot proyek pelaksanaan SUBP di Kabupaten Solok. (vko)