Masa Normal Baru, Perajin Lansia Tetap Produktif

PARIAMAN, METRO
Memasuki masa normal baru, ternyata para perajin sulam lanjut usia (lansia) di Kota Pariaman masih produktif. Meski masih Covid-19 namun para perajin sulam ini masih bersemangat.

“Kami memiliki program untuk membina para perajin yang di dalamnya termasuk para lansia,” ungkap Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Pariaman Lucy Genius.

Dikatakan, para lansia ini membuat rajutan dan sulaman yang dikerjakan di rumah masing-masing. Hal ini merupakan bentuk kecintaan mereka terhadap budaya Minangkabau yang terkenal sejak dulu.

Dengan bekerja dari rumah, lanjutnya maka mengurangi potensi kelompok usai tersebut terpapar COVID-19 karena rentan terhadap virus itu. Mereka melakukan aktivitas membuat rajutan maupun sulaman tersebar di sejumlah kecamatan,” sebut Lucy Genius.

Lebihjauh dikatakan Lucy Genius bahwa penyebaran kerajinan di daerah itu yaitu sulaman kapalo samek di Kecamatan Pariaman Utara, bordiran di Pariaman Tengah, rajutan dan sulaman di Pariaman Timur, serta rajutan dan batik di Pariaman Selatan.

“Jadi kami membina perajin ini dan membantu pemasarannya,” katanya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Pariaman Nazifah menyebutkan jumlah lansia di daerah itu saat ini sekitar 3.000 orang dengan persentase produktif 40 persen.

Ia mengatakan pihaknya memberdayakan lansia di daerah itu melalui program Model Pengelolaan Lansia Responsif Gender Sehat Sentosa atau (Manula Regehasa).

“Jadi lansia di Pariaman diberdayakan dari berbagai profesi baik itu laki-laki maupun perempuan,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan kerajinan di daerah itu tidak saja dipasarkan Indonesia namun juga ke negara tetangga. “Namun di masa normal baru ini kami mengarahkan penjualan kerajinan di Pariaman melalui daring agar pemasarannya bisa lebih luas,” katanya. (efa)

Exit mobile version