GUBERNUR Sumbar Irwan Prayitno didampingi Pjs Dirut Bank Nagari Syafrizal, dan Direktur Kredit dan Syariah Hendri, saat diwawancara wartawan usai RUPS di Padang, Senin (25/4).
PADANG, METRO–Kabar gembira bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sumbar. Pasalnya, mulai 1 Mei 2016, Bank Nagari yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumbar ini akan mengucurkan bantuan kredit dengan bunga super ringan, yakni 7 persen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin (25/4) di Padang. “Terobosan baru ini kita luncurkan, sesuai dengan kesepakatan pemegang saham,” kata gubernur yang didamping Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari, Hendri, SH, MM.
Bahkan katanya, bunga kredit yang dinamai Kredit Peduli Ekonomi Rakyat (KPER), hanya selisih 0,25 persen dari BI rate, yakni 6,75 persen. Sehingga, selisih 0,25 persen inilah yang akan menjadi biaya operasional bagi Bank Nagari. “Bukan untung besar yang menjadi utama bagi kita, tapi efek bagi masyarakat,” katanya.
Dijelaskan, pinjaman kredit mulai dari Rp2 juta hingga maksimal Rp100 juta. Nilai kredit tergantung dengan usaha. Sedangkan masa pinjaman, paling lama enam tahun. Hal ini juga disesuaikan dengan usaha dan besaran pinjaman.
”Untuk agunan, kita sangat longgar. Jamkrida telah bekerja sama dengan Bank Nagari untuk mem-back up agunan ini. Mereka sama-sama BUMD ini sudah tandem. Untuk teknis, kita sedang susun. Pokoknya, 1 Mei kredit telah dikucurkan,” jelasnya.
Gubernur juga menyinggung tentang Kredit Usaha Rakyat yang diprogramkan pemerintah pusat. Di Bank Nagari juga telah dialokasikan senilai Rp150 miliar. Namun, KUR ini nilai bunganya jauh lebih besar dari bunga KPER yang hanya 7 persen.
Dijelaskan gubernur, terobosan ini adalah program yang bertujuan untuk membantu dalam pengembangan usaha kecil dan mikro di Sumbar. Dengan begitu, diharapkan dapat meningkat perekonomian masyarakat.
Katanya, pengusaha di Sumbar saat ini, rata-rata pengusaha kecil. Di mana, 84 persen pengusaha mikro, dan pengusaha kecil 14 persen. Sehingga ada 98 persen pengusaha yang ada di Sumbar ini dalam kategori mikro dan kecil. “Maka, inilah yang patut dibantu,” jelasnya.
Kemudian, koperasi juga hanya berkelas kecil. Ditambah dengan kegiatan ekonomi lainnya seperti perdagangan, home industri yang skalanya di bawah Rp100 juta. Oleh sebab itu, untuk mengembangkan usaha yang bergerak di kelas itu adalah memberikan modal.
”Kalau ilmu pedagang kita di Sumbar, tidak diragukan lagi. Kalau semangatnya, hujan terik pun mereka masih berdagang. Cuma, permasalahannya saat ini adalah kurangnya modal. Inilah yang menjadi pemerintah,” ujarnya.
Dengan dibantu dengan bantuan kredit ini, maka masyarakat yang bergerak dengan UMKM untuk dapat naik kelas. Jika pelaku usaha sudah naik kelas dari sebelumnya mikro naik menjadi kecil, kecil menjadi menengah, ini jelas dampaknya sangat besar.
”Makanya kita utamakan untuk kredit produktif. Ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, akibat multiplier effek kredit peduli ekonomi rakyat tersebut,” ucapnya.
Gubernur menambahkan, program KPER telah dipersiapkan oleh Bank Nagari. Terkait dengan persyaratannya, acuannya masih tetap sesuai dengan syarat pencairan kredit lainnya. “Yang pasti usaha tersebut harus fisibel dan bankable. Karena targetnya pelaku usaha, jadi ini hanya kredit produktif, tidak konsumtif,” katanya.
Diakuinya, dengan program tersebut juga menjadi kesempatan Bank Nagari perlu meningkatkan nasabah yang produktif. Dimana saat ini perbandingan antara produktif dengan konsumtif berbanding 60-40.
”Nantinya pedagang usahanya akan lebih maju. Perekonomian akan semakian meningkat. Ini tentu akan berpengaruh kepada pembangunan daerah kita. Mereka akan membayar pajak. Maka pendatapan daerah meningkat,” sambungnya.
Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Dirut Bank Nagari Syafrizal, SH, MH menyebutkan, dengan bergulirnya program tersebut, akan mendukung peningkatan jumlah nasabah Bank Nagari. Karena secara tidak langsung mendukung capaian target Bank Nagari.
”Ini akan mendukung program kita nantinya. Akan semakin banyak nasabah yang dapat dijangkau, karena dengan bunga rendah. Begitu juga dengan pengusaha kecil di Sumbar juga akan terbantu,” pungkasnya. (da/cr9)