Guru SMP Membusuk di Kamar 02 

Diduga Meninggal 3 Hari Lalu, Miliki Riwayat Hipertensi
MENTAWAI, METRO – Seorang wanita yang merupakan guru SMP ditemukan sudah jadi mayat di dalam kamar 02 Wisma Bintang, Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sabtu pagi (26/10) sekitar pukul 07.30 WIB. Penemuan mayat itu, sontak membuat masyarakat pengunjung penginapan dan warga setempat geger.
Korban yang diketahui berinisial MWDS (37) yang bekerja di salah satu SMP Negeri di Sikakap itu, ketika ditemukan jasadnya tergeletak di lantaiu dekat pintu kamar mandi dan mulai mengalami pembusukan. Bahkan sudah mengeluarkan bau tidak sedap. Diduga korban meninggal sejak beberapa hari belakangan.
Kasat reskrim Polres Kepulauan Mentawai, Iptu Irmon mengatakan, diketahuinya korban meninggal dunia berawal ketika petugas wisma mendatangi kamar korban untuk menanyakan perihal perpanjangan waktu menginap. Namun, ketika pintu kamar diketuk dan dipanggil, ternyata tidak ada respo. Sedangkan pintu kamar terkunci.
“Curiga telah terjadi sesuatu pada korban, petugas wisma memberitahukan kepada rekannya dan mencoba mengintip dari kaca nako jendela. Tetapi, korban tidak terlihat. Penasaran, saksi masuk kamar 03 yang bersebelahan karena kamar mandinya berdampingan. Saksi berusaha mengintip melalui ventilasi Saksi melihat korban tergeletak,” Iptu Irmon.
Iptu Irmon menambahkan, petugas wisma yang melihat kejadian itu langsung melarporkannya kepada pemilik penginapn. Informasi tersebut kemudian diteruskan ke Polres. Saat itu juga, ia bersama Wakapolres dan personel Kasatreskrim segera mendatangi lokasi.
“Namun, ketika kita tiba di lokasi, pintu kamar terkunci dari dalam dan kita berupaya membuka kaca nako jendela, tetapi tidak bisa. Makanya, kita terpaksa memecahkan kaca agar bisa membuka pintu yang terkunci. Setelah itu, kita masuk ke dalam dan menemukan korban dengan kondisi sudah meninggal dunia,” ungkap Iptu Irmon.
Iptu Irmon menjelaskan, pihaknyakemudian melakukan identifikasi dan olah TKP untuk mengumpulkan data-data mengungkap penyebab kematian korban. Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD untuk divisum. Pihak keluarga menolak melakukan autopsi sehingga jenazah dibawa ke Sikakap menggunakan perahu.
“Dari hasil pemeriksaan dokter di RSUD Mentawai, ditemukan luka 0,5 cm pada bagian belakang kepala korban. Sementara keluarga korban juga menyampaikan bahwa korban memiliki riwayat hipertensi. Saat olah TKP dengan posisi korban dan keterangan saksi, kemungkinan korban pusing dan jatuh saat hendak keluar kamar mandi dan kepala membentur lantai,” jelas Iptu Irmon.
Selain itu, Iptu Irmon menambahkan, korban diduga meninggal dunia lebih dari 1 hari. Berdasarkan keterangan pengelola hotel, korban check in sejak Senin (21/10) pukul 14.00 WIB dan datang sendiri. Pada Rabu (23/10), korban MWDS memberitahukan kepada pengelola wisma akan check out pada Sabtu pagi dan berangkat dengan kapal antar pulau.
“Korban memperpanjang waktu nginap disana karena ada urusan di Tuapejat. Ketentuan di Wisma Bintang, sekali dua hari tamu harus membayar administrasi. MWDS sempat menyatakan Jumat sore akan menyelesaikan semuanya dan check out Sabtu ini makanya pengelola mendatangi kamar korban untuk menanyakan hal tersebut,” ujar Iptu Irmon.
Iptu Imrin menuturkan, dari keterangan saksi, katanya, korban  terakhir dilihat pengelola wisma masuk ke kamarnya Rabu malam sekitar pukul 19.00 WIB mengenakan pakaian batik. Sesudahnya, saksi tidak pernah melihat korban keluar lagi dari kamar tempatnya menginap.
“Ada kemungkinan sudah dua atau tiga hari belakangan meninggal. Setelah dilakukan visum luar, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga,” pungkasnya. (s)

Exit mobile version