Densus 88 Tangkap 6 Orang Terduga Teroris

JAKARTA, METRO – Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror kembali melakukan penangkapan terhadap enam orang terduga teroris. Keenamnya ditangkap di tiga daerah berbeda di Jawa Barat, yakni Bogor, Depok dan Bekasi.
Pertama, Densus 88 menangkap Suranto Giatmoko di Jalan Pangkalan 9, Cileungsi, Bogor, Sabtu (26/10) pukul 06.50. Kemudian Densus melakukan penggeledahan di rumahnya di kawasan Perum Griya Setu Permai RT 07 RW 10, Blok F 3 No.12A, Jalan Flamboyan 2, Setu, Bekasi.
“Kalau lokasi penggeledahannya betul,” kata Kapolres Bekasi Kabupaten, Kombes Pol Chandra Kumara.
Suranto diduga berbaiat kepada Al Baghdadi. Dia juga ikut dalam kegiatan pelatihan paramiliter atau idad yang dilakukan di Gunung Ciremai pada 29 Maret 2019. Selain itu, dia juga mengetahui pembuatan bahan peledak rakitan yang dilakukan oleh seorang bernama Endang alias Pak Jenggot.
Chandra tak bisa banyak menjelaskan atas penangkapan ini. Sebab hal itu menjadi kewenangan Mabes Polri. “Yang melakukan penindakan dari Densus,” jelasnya.
Masih di kawasan Bekasi, Densus menangkap tiga orang terduga teroris lain. Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto. “Iya benar (ada penangkapan tiga terduga teroris di Bekasi, Red),” ucapnya.
Ketiga terduga teroris yang diciduk bernama Jimmi Febrian, Rustam, dan Hendri Chaniago. Sama dengan Suranto Giatmoko, ketiga terduga teroris ini berbaiat kepada Al Baghdadi.
Ketiganya diketahui juga mengikuti idad di gunung Ciremai dan mengetahui pembuatan bahan peledak. Sementara itu, dua terduga teroris lainnya ditangkap di kawasan Depok.
“Betul ada penangkapan (di Depok),” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kombes Pol Suyudi Ario Seto.
Dua orang itu yakni Budi Supriyadi dan Ali Ragusman. Budi mengikuti idad bersama Kelompok Bowie dan Endang alias Jenggot di Gunung Ciremai dengan tujuan Amaliyah. Kemudian juga merencanakan membantu kerusuhan di Mako Brimob Depok. Dia juga admin grup telegram Al Hijrah yang menyerukan untuk menyerang tamu negara pada tanggal 22 Mei 2019 lalu.
Sementara Ali diketahui berbaiat kepada Al Baghdadi di rumah terduga teroris Rio di Majalengka yang meninggal dunia seusai melakukan aksi penembakan anggota polisi di tol di kawasan Cirebon. Ali sempat diperlihatkan oleh Rio material sejenis serbuk mesiu untuk merakit bom. (jpc)

Exit mobile version