Tali Putus saat Pengibaran Merah Putih, Sopir Camat Panjat Tiang Bendera

AGAM, METRO – Aksi heroik seorang pemuda di Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam ini patut diapresiasi. Jiwa nasionalisnya terpanggil di saat upacara bendera Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-74 berlangsung, Sabtu (17/8) pagi. Tepat di saat sang merah putih akan berkibar, tali penggerek bendera tiba-tiba putus. Insiden itupun membuat para peserta upacara bingung dan panik.
Tanpa ragu, pemuda yang diketahui bernama Angga Surya Chandra (20), seorang staf yang bekerja di Kantor Camat Tanjung Raya itupun dengan bergegas membuka sepatu. Sopir camat itu memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali pengerek bendera yang putus.
Dalam pikirannya hanya satu, agar sang saka merah putih tetap berkibar di ujung tiang tertinggi di negeri ini. Serta, upacara bendera memperingati hari kemerdekaan RI bias berjalan dengan lancar dan sukses. Video aksi ini juga sempat beredar sepanjang Sabtu.
Tindakan spontan Angga menuai pujian dan tepuk tangan dari seluruh peserta upacara. Dalam video berdurasi 3 menit yang sudah beredar di media sosial itu, terdengar tepuk tangan yang meriah serta ucapan syukur setelah pemuda tersebut berhasil menyambungkan kembali tali penggerek bendera yang putus dan kembali turun dengan selamat.
Berkat aksinya itu, upacara pengibaran bendera merah putih di Kecamatan Tanjung Raya yang digelar di lapangan sepak bola SMPN 1 Tanjung Raya di Jorong Muaro Pisang, Nagari Maninjau itu pun bisa berjalan dengan khidmat dan penuh makna.
”Tiba-tiba saja saat akan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, tepatnya saat bendera akan dinyatakan siap tali pun putus. Tentu saja pada acara yang sakral itu semua orang yang melihat hanya terdiam. Namun, terlihat seorang pemuda datang dari arah belakang panggung menuju tiang bendera,” tutur peserta upacara yang melihat secara langsung kejadian itu. Namun enggan disebutkan identitasnya.
Sebelum beraksi, katanya, Angga membuka sepatunya dan langsung memanjat tiang tanpa bantuan alat apapun. Sampai dia berhasil menyambung tali yang putus itu.
“Semua orang yang hadir bertepuk tangan dan mengucap syukur, sebagai apresiasi kepada pemuda itu,” jelasnya.
Upacara pun tetap berlangsung dengan khidmat hingga selesai.
“Namanya Angga, kabarnya dia bekerja di kantor camat Tanjung Raya. Entah sebagai sopir atau bagian dokumentasi, kurang tahu juga pastinya,” katanya usai upacara.
Sementara Angga yang ditemui sejumlah warga mengaku spontan saja melakukan hal itu. Dia tidak sempat berpikir soal aksi-aksi heroik yang juga terjadi di berbagai daerah lain. “Angga itu sepertinya tidak mau diwawancarai. Ditanyapun dia tidak mau,” katanya.
Dari informasi yang didapat koran ini, Angga adalah seorang atlet panjat tebing yang biasa menjadi perwakilan Agam. Warga Jorong Pasir Jambu, Nagari Bayur, Kecamatan Tajung Raya ini disebut awalnya tidak ingin langsung memanjat tiang bendera.
“Kata Angga dia waktu itu ragu-ragu. Karena banyak orang yang mau maju, tapi setelah beberapa menit tak ada yang maju, dia buka sepatu dan lari,” kata saksi mata dari cerita Angga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan maupun penjelasan resmi dari pihak terkait atas kejadian itu. Namun, aksi pemuda tersebut patut diapresiasi dan layak mendapatkan pujian.
Namun, usut punya usut, ternyata usai upacara, Camat Tanjung Raya Handria Asmi sempat mengumumkan informasi meminta momen heroik itu tidak disebarkan ke khalayak ramai, seperti di media sosial dan sejenisnya.
“Pak Camat minta tidak usah disebarkan. Katanya untuk menjaga mental para anggota Paskibra yang sempat down,” sebut sumber koran ini lainnya.
Dihubungi wartawan koran ini, Camat Handria juga tidak mau berkomentar banyak. Dia malah meminta berita itu tidak perlu dibesar-besarkan.
“Mohon saya tak usah dibesar-besarkan. Takutnya jadi tekanan mental bagi anak-anak penggerek bendera,” jawabnya singkat. (tim)

Exit mobile version