Kebakaran hebat Kamis (24/12) pagi, dengan cepat menghabisi bengkel serta satu unit rumah di Cegek, Nagari Kamang Hilir, Kecamatan Kamangmagek, Kabupaten Agam.
AGAM, METRO–Ketika warga Cegek, Nagari Kamang Hilir, Kecamatan Kamangmagek, Kabupaten Agam, Kamis (24/12) baru memulai aktivitas, kobaran api membuat suasana pagi di daerah itu, panas. Api yang mulai terlihat sekitar pukul 07.30 WIB dengan cepat melumat bangunan besar serta menjalar ke rumah kayu.
Pantauan POSMETRO, kebakaran membuat panik warga sekitar, sebab bangunan berada di daerah pemukiman yang jarak rumah penduduknya cukup rapat. Untung dalam kejadian yang tidak sampai menimbulkan korban jiwa itu bisa dipadamkan dengan tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Agam dan Bukittinggi. Sehingga amukan si gulambai bisa dijinakkan.
Keterangan H Armen Kari Mudo (63), bengkel perabot berukuran 35 x 12 meter tersebut adalah milik keluarganya yang dikelola sang adik, H Irwandi. Meski bengkel sudah tidak beroperasi lagi, namun semua peralatan bengkel dan beberapa kayu masih tersimpan.
“Menurut warga, api mulai terlihat dari arah belakang bengkel dan dengan cepat menjalar ke semua bangunan,” kata Armen.
Masyarakat yang sudah mulai gempar dan buncah ke lokasi tidak bisa berbuat banyak untuk memadamkan api, sebab api sudah terlihat membesar. Beberapa orang masyarakat hanya membantu mengeluarkan barang-barang berharga pada rumah kayu berukuran 6 x 8 meter milik Hj Yurda (65) yang letaknya berdempetan dengan bengkel perabot tersebut. Api dengan cepat membesar, karena semua bangunan terbuat dari kayu yang sudah sangat kering.
Sekitar 15 menit api menjalar, dua armada pemadam kebakaran dari Kabupaten Agam dan satu Bukittinggi langsung datang ke lokasi ketika dua bangunan itu sudah dimakan api. Maka, yang dilakukan oleh armada pemadam kebakaran hanya menyiran dua bangunan yang ada di samping pusat api. Sebab, api memang sempat menyala di dua buah rumah permanen. Untuk bisa dengan cepat diatasi, sehingga hanya bagian kecil yang ikut terbakar.
Pemadam kebakaran yang berjibaku memadamkan api, terus bergantian mengambil air dari aliran batang agam yang jaraknya tidak jauh dari lokasi kebakaran. Sekitar 1,5 jam, api sudah mulai bisa dijinakkan, ketika dua bangunan sudah rata dengan tanah. Semua peralatan yang ada di dalam bengkel perabot, seperti mesin potong kayu 2 buah, mesin ketam duduk 2 buah, mesin pembelah 2 buah, mesin pahat 1, kompresor 1 buah serta beberapa peralatan lainnya.
Unit identifikasi Polres Bukittinggi dan Polsek Tilatang Kamang yang melakukan olah TKP masih menyelidiki asalnya api yang mulai terlihat dari belakang gudang. Kapolsek Tilatangkamang Iptu Yulandi Rusadi, kalau pihaknya masih menyelidiki penyebab lain datangnya api. Akibat kebakaran itu, kedua korban mengalami kerugian sekitar Rp500 juta.
”Kita masih menyelidiki asalnya api yang belum bisa dipastikan,” tambah Kapolsek. (wan)
Komentar