Kematian Bocah di Pasaman Terungkap, Membunuh karena tak Dapat Uang Tebusan

PASAMAN, METRO – Polres Pasaman berhasil mengungkap tersangka kasus pembunuhan sadis seorang bocah di Nagari Panti, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman. Pelaku adalah Amrizal (30), warga Suka Damai II, Nagari Panti, Kecamatan Panti.
Kasat Reskrim Polres Pasaman AKP Lazuardi, Senin (20/5) menyebut, pelaku diketahui memiliki hubungan keluarga dekat dengan korban. Pelaku telah dicurigai pihak kepolisian saat hilangnya si anak sejak Rabu malam pekan lalu. Namun, pihak kepolisian belum bisa mengamankan pelaku karena alat bukti masih lemah.
“Ya, benar saat anak dikabarkan hilang kita sudah mencurigai pelaku. Namun alat bukti kita masih lemah saat itu, sehingga kita tidak bisa berbuat banyak terhadap pelaku,” katanya.
Pihak kepolisian, katanya, baru bisa mengamankan pelaku pada Jumat (17/5) malam karena alat bukti yang menguatkan telah didapat.
“Pelaku langsung kita amankan saat dia dirawat di RSUD Lubuk Sikaping. Karena pada Kamis paginya pelaku mencoba bunuh diri dengan meminum racun rumput,” terang Lazuardi.
Minggu kemarin, kata Kasat Reskrim, tersangka telah dibawa ke Polres Pasaman untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. Saat dilakukan pemeriksaan pelaku Amrizal mengakui semua perbuatan kejinya itu.
Sesuai pengakuan tersangka Amrizal kepada pihak kepolisian, dirinya nekat menghabisi nyawa korban RS karena niat busuknya untuk mendapatkan uang dari keluarga korban tidak berhasil.
Iapun nekat menghabisi nyawa anak tersebut dengan cara memukul bagian kepala korban sebanyak tiga kali hingga tak bernyawa dan membuang jasad korban di dalam semak-semak. Sementara sepeda motor milik korban dibuang di sebuah perkebunan sawit milik warga sejauh 500 meter dari lokasi tewasnya korban.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bocah warga Suka Damai II Jorong Bahagia, Nagari Persiapan Panti Utara, Kecamatan Panti, RS ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Jasad bocah yang baru duduk di bangku kelas IV SD tersebut, ditemukan di sebuah kebun cokelat yang berjarak sekitar tiga kilometer dari rumah korban, Kamis (16/5) lalu.
Korban dilaporkan hilang oleh keluarga sehari sebelumnya karena tak pulang hingga sore hari setelah memberi makan ikan di kolam milik keluarganya. Korban pergi dari rumah sekitar pukul 12.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor merk Honda Beat Nomor Polisi BA 3880 DR.
Pada malamnya, seorang tak dikenal menghubungi orang tua korban melalui handphone bahwa korban diculik. Orang yang menelfon itu meminta uang tebusan sebesar Rp250 juta.
Sementara itu, sepeda motor Honda Beat yang dikendarai korban ditemukan sekitar 500 meter dari jasad korban. Belum diketahui motif pelaku menghabisi bocah malang tak berdosa itu. (cr6)

Exit mobile version