[ADINSERTER AMP]

Beraksi di Jalan Macet, Preman Pungli Ditangkap, Modus Tutup Jalan, Pengendara Dimintai Uang

PUNGLI— Preman pungli yang beraksi di jalan perbatasan Sumbar-Riau ditangkap jajaran Polsek Pangkalan.

LIMAPULUH KOTA, METRO —Aksi sekelompok preman yang mela­kukan pungutan liar (pungli) terhadap pengendara di ja­lan perbatasan Sumatra Barat-Riau sangatlah meresahkan dan me­nyebabkan kemacetan pan­jang di kawasan Manggilang, Kecamatan Pang­kalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sum­bar.

Bahkan, aksi pungli itu viral setelah dibagikan pengendara yang merasa dirugikan ke media sosial. Menindaklanjuti keluhan masyarakat, Pada Rabu (29/1), tim gabungan dari Polsek Pangkalan langsung turun ke lokasi untuk me­nindak aksi premanisme tersebut. Alhasil, satu orang pelaku pungli ditang­kap, sedangkan rekan-rekannya kabur.

Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Syaiful Wachid, membenarkan adanya pe­nangkapan tersebut. Pela­ku yang berinisial A (28), merupakan warga Tanjung Pauh, Pangkalan. Ia dia­mankan setelah terlibat dalam aksi pungli di tengah kemacetan lalu lintas yang berlangsung hingga ma­lam hari.

“Kemarin sempat ter­jadi kemacetan panjang, bahkan hingga malam. Personel kami berjaga se­lama 24 jam di kawasan tersebut untuk mengurai kemacetan arus lalu lin­tas,” kata AKBP Syaiful kepada wartawan, Kamis (30/1).

AKBP Syaiful mene­rangkan, setelah menda­pat laporan masyarakat mengenai adanya seke­lompok pemuda yang di­duga melakukan pungli di perbatasan Sumbar-Riau, ia langsung memerin­tah­kan jajaran Polsek Pang­kalan untuk melakukan patroli di lokasi.

“Selain itu 10 personel dari Satuan Lalu Lintas, termasuk Kasat Lantas Iptu Zarwiko Irzal, dike­rahkan untuk mengurai kemacetan. Saat patroli yang dipimpin oleh Kapol­sek Pangkalan, petugas menemukan sejumlah pe­muda di lokasi kejadian,” ujar dia.

Namun, saat melihat kedatangan Polisi, ungkap AKBP Syaiful,  mereka langsung melarikan diri ke arah hutan, sehingga terja­di aksi kejar-kejaran. Satu orang berhasil diamankan dan langsung dibawa ke Polsek Pangkalan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Jadi kami masih me­ngembangkan kasus ini. Pelaku yang kami tangkap memang terlibat pungli, tetapi bukan orang yang viral di media sosial. Kami terus mencari pelaku lain,” jelasnya.

AKBP Syaiful menam­bahkan, pihaknya idak akan berhenti sampai se­mua pelaku ditangkap dan jalur ini bebas dari aksi premanisme. Dengan ada­nya tindakan tegas ini, diharapkan praktik pungli di jalur perbatasan Sumbar-Riau dapat diberantas, sehingga pengendara da­pat melintas dengan aman dan nyaman.

“Terkait isu mengenai tidak adanya petugas Ke­polisian saat kemacetan terjadi adalah tidak benar. Menurutnya, anggota lalu lintas telah berjaga selama 24 jam di lokasi untuk me­mastikan kelancaran arus kendaraan dan kenyama­nan pengguna jalan. Ada­pun modus para pelaku pungli ini adalah dengan sengaja menutup jalan dan mengklaim bahwa kondisi jalan tidak bisa dilalui, pa­dahal masih bisa diguna­kan oleh pengendara. Ka­mi mengimbau masyara­kat untuk segera mela­porkan jika menemukan aksi serupa di wilayah ter­sebut,” tutup dia. (uus)

[ADINSERTER AMP]
Exit mobile version