OLEH: Prof Duski Samad (Guru Besar UIN IB Padang)
PUASA RAMADHAN adalah salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim yang baligh dan mampu. Dalil kewajibannya terdapat dalam Al-Qur’an: (QS. Al-Baqarah: 183)
Keutamaan puasa Ramadhan dibandingkan puasa lainnya antara lain, puasa wajib yang utama dibanding puasa sunnah. Mendapat pahala berlipat ganda karena dilakukan di bulan penuh berkah. Dosa-dosa diampuni jika dilakukan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap pahala dari Allah).
Puasa Ramadhan memiliki berbagai fungsi, baik secara spiritual, sosial, maupun kesehatan, antara lain meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Mendidik kesabaran dan pengendalian diri dari hawa nafsu. Menumbuhkan empati kepada kaum fakir miskin yang sering merasakan lapar.
Membersihkan jiwa dari dosa dan penyakit hati. Menyehatkan tubuh, sesuai dengan hadis:”Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.” (HR. Thabrani). Puasa juga memiliki nilai pendidikan yang tinggi, baik secara individu maupun sosial. Pendidikan Ruhiyah (Spiritual).
Membentuk pribadi yang lebih dekat dengan Allah.Meningkatkan kualitas ibadah, seperti shalat, tilawah Alquran, dan doa. Mengajarkan keikhlasan dalam beramal. Membentuk akhlak yang lebih baik, memperkuat ukhuwah Islamiyah dengan berbagi dalam buka puasa dan zakat fitrah.
Puasa untuk Pola Pikir Muslim Kaffah
Muslim yang hidup secara kaffah berarti menerapkan Islam secara menyeluruh dalam setiap aspek kehidupannya, baik dalam pola pikir, gaya hidup, maupun interaksi sosial. Ini berdasarkan firman Allah “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah (menyeluruh)…” (QS. Al-Baqarah: 208)
Muslim kaffah memiliki pola pikir yang berlandaskan tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan menjadi sumber hukum serta pedoman hidup. Berpikir Sesuai Syariat Islam. Selalu menilai segala sesuatu berdasarkan halal-haram, bukan sekadar untung-rugi duniawi. Menjadikan Alquran dan Sunnah sebagai standar utama dalam mengambil keputusan.
Komentar