“Selain itu 10 personel dari Satuan Lalu Lintas, termasuk Kasat Lantas Iptu Zarwiko Irzal, dikerahkan untuk mengurai kemacetan. Saat patroli yang dipimpin oleh Kapolsek Pangkalan, petugas menemukan sejumlah pemuda di lokasi kejadian,” ujar dia.
Namun, saat melihat kedatangan Polisi, ungkap AKBP Syaiful, mereka langsung melarikan diri ke arah hutan, sehingga terjadi aksi kejar-kejaran. Satu orang berhasil diamankan dan langsung dibawa ke Polsek Pangkalan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Jadi kami masih mengembangkan kasus ini. Pelaku yang kami tangkap memang terlibat pungli, tetapi bukan orang yang viral di media sosial. Kami terus mencari pelaku lain,” jelasnya.
AKBP Syaiful menambahkan, pihaknya idak akan berhenti sampai semua pelaku ditangkap dan jalur ini bebas dari aksi premanisme. Dengan adanya tindakan tegas ini, diharapkan praktik pungli di jalur perbatasan Sumbar-Riau dapat diberantas, sehingga pengendara dapat melintas dengan aman dan nyaman.
“Terkait isu mengenai tidak adanya petugas Kepolisian saat kemacetan terjadi adalah tidak benar. Menurutnya, anggota lalu lintas telah berjaga selama 24 jam di lokasi untuk memastikan kelancaran arus kendaraan dan kenyamanan pengguna jalan. Adapun modus para pelaku pungli ini adalah dengan sengaja menutup jalan dan mengklaim bahwa kondisi jalan tidak bisa dilalui, padahal masih bisa digunakan oleh pengendara. Kami mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan aksi serupa di wilayah tersebut,” tutup dia. (uus)
Komentar