LIMAPULUHKOTA, METRO–Nasib tragis dialami seorang pria paruh baya usai pulang dari ladangnya di Nagari Sialang, Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota, Senin (13/1) sekitar pukul 18.00 WIB. Pasalnya, ia hanyut saat menyeberangi sungai bersama dua rekannya.
Korban yang diketahui bernama Hariman (60) ini pun dinyatakan hilang dalam insiden nahas itu. Pascakejadian, Tim SAR gabungan yang mendapatkan laporan adanya orang tenggelam dan hilang, langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pencarian terhadap korban.
Namun hingga Selasa sore (14/1), Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian menggunakan perahu karet, belum juga berhasil menemukan korban Hariman. Bahkan pencarian pun sedikit terkendala lantaran sungai berarus deras dan sangat keruh.
Kapolsek Kapur IX, AKP Yusmedi, mengatakan korban Hariman dinyatakan hilang saat melintasi aliran Sungai Batang Kapur. Menurutnya, kejadian itu berawal sekira pukul 18.00 WIB, korban bersama dua orang rekannya hendak pulang ke rumah setelah bertani.
“Dalam perjalanan pulang, korban bersama rekannya menyeberangi aliran Sungai Batang Kapur dengan menggunakan perlengkapan seadanya. Mereka menggunakan plastik untuk dijadikan pelampung ketika menyeberangi sungai yang saat itu memang arusnya sangat deras,” kata AKP Yusmedi, Selasa (14/1).
Nahasnya, ungkap AKP Yusmedi, saat menyeberangi sungai, tangan korban terlepas dari pelampung plastik sehingga terbawa arus sungai. Akibat kejadian tersebut korban langsung hilang, sedangkan rekan korban tak bisa menyelamatkan korban.
“Kedua teman korban langsung meminta bantuan kepada masyarakat sekitar serta menghubungi personil Polsek Kapur IX untuk upaya pencarian korban. Pada hari itu juga, kita bersama tim gabungan lainnya sudah berupaya mencari korban. Namun karena kondisi cuaca dan lokasi yang tidak memungkinkan, maka pencarian kita hentikan dan lanjutkan hari ini,” katanya.
AKP Yusmedi menuturkan, hingga sampai saat ini upaya pencarian korban masih dilakukan namun kondisi aliran arus Sungai Batang Kapur berwarna coklat pekat. Pencarian dilakukan personel TNI, Polri, BPBD dan Post Basarnas Limapuluh Kota.
“Tim melakukan melakukan penyisiran sejauh 3 sampai 4 km dari titik lokasi dilaporkan hilang atau hanyut dengan menggunakan perahu karet bermesin dan sampan bermesin. Kami berharap korban segera ditemukan,” ujar dia.
Terpisah, Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota, Yudi Riva, mengatakan bahwa operasi pencarian telah memasuki hari kedua sejak korban dilaporkan hanyut pada Senin (13/1). Menurutnya, Tim SAR gabungan dibagi menjadi tiga kelompok.
“Sampai sore ini pencarian masih nihil. Tim pencarian dibagi menjadi tiga, dengan tim 1 dan 2 menyisir sisi kanan dan kiri aliran sungai, sedangkan tim 3 menggunakan perahu karet (LCR) untuk menyusuri aliran sungai,” kata Yudi.
Yudi bilang, operasi pencarian dilakukan dari lokasi awal korban dilaporkan hanyut hingga ke bagian hilir dengan cakupan area sepanjang 5 kilometer. Hanya saja, pencarian terhadap korban belum membuahkan hasil pada hari kedua ini.
“Penyebab korban hanyut karena mereka mencoba menyeberangi sungai menggunakan pelampung seadanya. Ketika menyeberangi aliran sungai, tangan korban terlepas dari pelampung, sehingga terbawa arus yang deras. Saat itu, aliran sungai berwarna keruh sehingga menyulitkan penglihatan,” jelas Yudi. (uus)