Komisi IV DPR Minta Aparat Tangkap Beking Pemagaran Laut Tangerang

SEGEL— KKP menyegel pagar laut.

JAKARTA, METRO–Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PKB Daniel Johan mendesak pemerintah untuk mengungkap misteri di balik pembangunan pagar laut Tangerang. Ia menegaskan, pagar laut itu tidak cukup hanya disegel, tapi beking dan pelakunya juga harus ditangkap.

Legislator asal Dapil Kalimantan Barat (Kalbar) I itu mengatakan, penanganan masalah pagar laut itu tidak cukup hanya dengan penye­gelan. Pemerintah dan aparat harus tetap mengusut tuntas persoalan itu.

“Itu harus usut tuntas sampai ketemu siapa yang memerintahkan pemasangan pagar sampai 30,16 km tersebut,” kata Daniel Johan kepada wartawan, Selasa (14/1).

Daniel mengatakan, persoalan itu harus menjadi perhatian KKP dalam memastikan pemanfaatan ruang laut sesuai ketentuan yang berlaku. Terlebih, Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Luat (PKRL) sudah menyatakan bahwa pembangunan pagar laut itu melanggar aturan.

“Jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba menguasai ruang laut tanpa adanya izin yang jelas,” bebernya.

Ketua DPP PKB itu menegaskan, tidak mungkin pembangunan pagar laut yang sangat panjang dibiayai ma­syarakat. Jadi, tidak benar jika ada organisasi ma­sya­rakat yang mengaku membangun dan membiayai pembangunan pagar.

“Itu tidak masuk akal. Dari mana mereka punya uang begitu besar. Pasti ada yang mendanai. Itu yang harus diusut,” papar Daniel.

Dia meminta aparat mengusut dan menangkap dalang di balik pembangunan pagar laut yang merusak ekosistem laut itu. Aparat tidak boleh takut dengan pihak-pihak yang menjadi beking dari proyek tersebut.

“Komisi IV mendorong agar pemerintah tegas menertibkan hal-hal semacam ini, agar tidak ada pihak-pihak yang merasa berkuasa di atas hukum yang berlaku,” ucapnya.

Lebih lanjut, Daniel menegaskan untuk mengusut siapa dalang dari proyek itu, maka harus ada kerja sama mulai dari nelayan, aparat penegak hukum, dinas kelautan dan perikanan setempat, serta KKP. “Kalau ada beking oknum tertentu harus ditindak tegas juga,” pungkas Daniel. (jpg)

 

Exit mobile version