JAKARTA, METRO–Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut hubungan antara PDIP dan Partai Gerindra sejauh ini sangat baik. Dasco menyampaikan itu menyikapi wacana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Ya saya pikir ada pertemuan-pertemuan yang kemudian digagas oleh kawan-kawan, baik dari PDIP maupun dari Gerindra, itu yang saya dengar,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, (13/1).
Meski begitu, Dasco mengaku belum tahu perkembangan proses tersebut sejauh mana. Namun, ia optimis pertemuan antara Gerindra dan PDIP akan berakhir ke antarketua umum.
“Saya belum mengetahui lebih lanjut perkembangannya sampai mana, tapi kira-kira mungkin mengarah ke sana,” kata Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Dasco lebih jauh mengungkpakan, belum tahu pertemuan Mega dan Prabowo terjadi sebelum atau sesudah Kongres PDIP pada April 2025. Ia meyakini pertemuan tersebut akan tejadi jika ada komunikasi yang intensif.
“Ya kami enggak tahu, tergantung komunikasi-komunikasi yang dilakukan teman-teman. Jadi mungkin kalau intens dilakukan mungkin bisa atau kemudian sebelum atau sesudah (kongres PDIP),” ujarnya.
PDIP Minta Pertemuan Prabowo-Megawati Jangan Dianggap Koalisi
Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP), Aria Bima bicara soal ihwal pertemuan antara Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI Prabowo Subianto. Ia menuturkan jika pertemuan itu terjadi, jangan dianggap PDIP berkoalisi dengan Prabowo atau masuk ke dalam kabinet Merah Putih.
“Cuma pertemuan kedua beliau (jika terjadi). Saya menangkap jangan dikerangkakan. Jangan dikerangkakan dalam kerangka mau koalisi,” kata Aria.
Dia bilang agar beri kesempatan dua tokoh itu untuk bertemu. “Berikan kesempatan pertemuan kedua beliau original. Enggak usah didesain, enggak usah terlalu dikonstruksikan untuk masuk kabinet misalnya,” ujar Aria.
Aria menambahkan, Megawati juga tak bermusuhan dengan Prabowo. Kata dia, jika pertemuan keduanya terjadi, maka itu sebuah pertemuan antara sahabat, serta sebagai Ketua Umum partai.
Dia menyebut Megawati tak ada kendala psikologis secara pribadi. “Mereka bersahabat antara tokoh seorang Ibu Mega yang ketua umum PDI Perjuangan yang menang pileg, Pak Prabowo ketua umum Gerindra yang menang Pilpres,” lanjut Aria. “Tidak ada persoalan, bahkan tidak bermusuhan. Bahkan bersahabat dengan diplomasi nasi goreng,” ujar dia.
Aria meyakini pertemuan keduanya pasti terjadi. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci terkait kapan pertemuan tersebut akan dilaksanakan.
“Menurut saya, saya yakin pasti akan ketemu. Kalau pertemuan itu terjadi, maka ada pertalian batin dan pertalian pikiran antara Ibu Mega dan Pak Prabowo,” ujar Aria Bima.
“Pak Prabowo akan mengerti posisi Ibu Mega yang juga mengusung calon Presiden Pak Ganjar dan Pak Mahfud yang kalah dengan Pak Prabowo. Kemudian Pak Prabowo akan memahami itu, Ibu Mega pun akan memahami,” imbuhnya. (*)