“Cuma pertemuan kedua beliau (jika terjadi). Saya menangkap jangan dikerangkakan. Jangan dikerangkakan dalam kerangka mau koalisi,” kata Aria.
Dia bilang agar beri kesempatan dua tokoh itu untuk bertemu. “Berikan kesempatan pertemuan kedua beliau original. Enggak usah didesain, enggak usah terlalu dikonstruksikan untuk masuk kabinet misalnya,” ujar Aria.
Aria menambahkan, Megawati juga tak bermusuhan dengan Prabowo. Kata dia, jika pertemuan keduanya terjadi, maka itu sebuah pertemuan antara sahabat, serta sebagai Ketua Umum partai.
Dia menyebut Megawati tak ada kendala psikologis secara pribadi. “Mereka bersahabat antara tokoh seorang Ibu Mega yang ketua umum PDI Perjuangan yang menang pileg, Pak Prabowo ketua umum Gerindra yang menang Pilpres,” lanjut Aria. “Tidak ada persoalan, bahkan tidak bermusuhan. Bahkan bersahabat dengan diplomasi nasi goreng,” ujar dia.
Aria meyakini pertemuan keduanya pasti terjadi. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci terkait kapan pertemuan tersebut akan dilaksanakan.
“Menurut saya, saya yakin pasti akan ketemu. Kalau pertemuan itu terjadi, maka ada pertalian batin dan pertalian pikiran antara Ibu Mega dan Pak Prabowo,” ujar Aria Bima.
“Pak Prabowo akan mengerti posisi Ibu Mega yang juga mengusung calon Presiden Pak Ganjar dan Pak Mahfud yang kalah dengan Pak Prabowo. Kemudian Pak Prabowo akan memahami itu, Ibu Mega pun akan memahami,” imbuhnya. (*)
Komentar