JAKARTA, METRO–Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menemui Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada Jumat (10/1). Dalam kesempatan itu, BPOM meminta dukungan dan bantuan Polri untuk melaksanakan arahan dan tugas dari Presiden Prabowo Subianto. Yakni mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Informasi tersebut disampaikan oleh Taruna Ikrar usai pertemuan dengan Jenderal Sigit dan jajarannya.
“Beberapa poin yang kami bicarakan, pertama ada tugas juga dari presiden seperti yang sudah saya sampaikan. Bahwa BPOM juga harus berkontribusi untuk meningkatkan peran terhadap UMKM,” terang dia di hadapan awak media.
Berdasar data milik BPOM, saat ini ada 66 juta pelaku UMKM di Indonesia. Secara spesifik, UMKM yang berhubungan dengan makanan, minuman, dan obat-obatan sebanyak 18 juta pelaku.
Sementara jumlah yang terdaftar di BPOM sampai awal 2025 sebanyak 4,7 juta pelaku UMKM. Karena itu, BPOM butuh bantuan dari Polri untuk melaksanakan tugas tersebut.
“Kami punya unit pelaksana teknis di seluruh Indonesia jumlahnya 76, kemudian kita punya pegawai di seluruh Indonesia 6.700. Tentu beda dengan Polri sebagai pengayom masyarakat. Sampai kepada yang terdepan ada polsek, polres, polresta, polda dan setingkat nasional yang jumlahnya ratusan ribu,” terang dia.
Dengan kerja sama BPOM dan Polri, lanjut Taruna Ikrar, pihaknya percaya tugas yang diberikan oleh Presiden Prabowo akan terlaksana dengan baik. UMKM di seluruh Indonesia bisa naik kelas dan secara tidak langsung memberikan efek positif terhadap perekonomian nasional.
Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung penuh kebutuhan BPOM.
“Untuk terus mengembangkan dan mendukung UMKM. Oleh karena itu, Polri dilibatkan untuk melakukan pendampingan sehingga pencapaian target UMKM bisa bertambah dan UMKM bisa naik kelas,” ungkapnya. (jpg)
Komentar