PADANG, METRO–Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Sumatra Barat (Sumbar) selama kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur (Wagub) Audy Joinaldy konsisten mengalami peningkatan. Bahkan, IKP Sumbar masuk kategori paling baik secara nasional dalam tiga tahun terakhir. Atas keberhasilan itu Provinsi Sumbar meraih sejumlah penghargaan nasional.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebutkan berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada Tahun 2022, IKP Provinsi Sumbar berada di skala 79,45. Angka ini masuk kategori paling baik secara nasional. Trend positif itu kembali berhasil dicatatkan Sumbar pada Tahun 2023, IKP Provinsi Sumbar naik signifikan mencapai skala 83,22 dan kembali masuk kategori paling baik secara nasional.
Sementara, Tahun 2024 ini, meskipun tahun anggaran 2024 belum selesai, namun jika merujuk capaian perhitungan beberapa indikator utama dasar penilaian, IKP Sumbar sudah melampaui batas minimum kategori paling baik, sehingga diperkirakan kembali menunjukkan hasil positif.
“Capaian positif ini tidak lepas dari komitmen kita mengawal tingkat produksi dan ketersedian bahan pangan. Kita juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan banyak pihak memastikan semuanya berjalan sesuai harapan,” tegas Mahyeldi di Padang, Minggu (22/9).
Mahyeldi menambahkan, sebagai salah satu daerah yang memiliki tingkat rawan bencana yang cukup tinggi, melalui Dinas Pangan Sumbar, selalu mempertimbangkan risiko kerawanan pangan dengan menyiapkan beberapa skema kebijakan alternatif. Itulah yang membuat tingkat ketahanan pangan di Sumbar mendapat penilaian paling baik secara nasional.
“Mengingat kondisi yang tidak terduga dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, di setiap wilayah Sumbar. Sementara ketersediaan pangan mesti tetap ada, maka kita telah siapkan beberapa langkah antisipasi. Alhamdulillah upaya kita itu mendapat pengakuan dan diapresiasi Pemerintah Pusat melalui penghargaan,” ucap Mahyeldi.
Plt Kepala Dinas Pangan Sumbar, Derry Swasti mengatakan, meskipun Sumbar dihadapkan dengan berbagai ujian berat seperti bencana alam dan kondisi cuaca yang sulit diprediksi, namun tingkat produksi padi di Sumbar terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Capaian produksi padi Sumbar Tahun 2023 berhasil menembus angka 1,482, 468 ton Gabah Kering Giling (GKG).
Kondisi ini meningkat sebesar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan pada 2024 ini, jelang akhir tahun produksi padi Sumbar telah melampaui target. “Kondisi ini menjadikan Sumatera Barat salah satu daerah dengan ketahanan pangan terbaik atau nomor 5 daerah dengan ketahan yang baik secara nasional,” ungkapnya.
Derry menyampaikan keberhasilan ketahanan pangan ini tidak lepas dari implementasi berbagai program inovatif, seperti optimalisasi lahan pertanian dan peningkatan dukungan kepada petani lokal.
Diharapkan, terobosan ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menjaga ketahanan pangan di wilayahnya, sehingga akan berdampak positif untuk ketahanan pangan secara nasional. “Ini menjadi capaian terbaik Sumbar dan bisa menjadi patokan bagi daerah lainnya di Indonesia,” ujar Derry.
Optimalkan Program dan Bantuan
Derry mengatakan, banyak aspek yang menjadi perhatian serius dari Pemprov Sumbar melalui Dinas Pangan Sumbar untuk memastikan IKP selalu berada dalam kategori baik. Di antaranya, aspek ketersediaan, penempatannya, akses atau keterjangkauannya dan sebagainya. Hal ini terus menjadi perhatian dalam setiap pengambilan kebijakan untuk masalah ketahanan pangan.
Derry mengatakan untuk mengatasi kerawanan pangan suatu daerah, pihaknya mengoptimalkan pemberian bantuan Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP). Data Dinas Pangan pada tahun 2024 ini saja sekitar 2.650 paket logistik PDRP telah dibagikan kepada masyarakat yang dinilai berhak serta masyarakat yang terdampak bencana.
Seperti 1.400 paket logis tik di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dan Kabupaten Tanah Datar sebanyak 650 paket, terdiri dari beras 10 kilogram, minyak goreng 4 liter, telur dua tray, ikan kaleng 3 pcs dan gula 1 kilogram.
“Melalui program ini kita memberikan bantuan kepada masyarakat di daerah rawan pangan, seperti daerah terdampak bencana dan daerah dengan angka stunting tinggi. Mereka menerima paket PDRP berisi kebutuhan pokok. Bantuannya berbeda tiap tahunnya sesuai hasil kajian dari tim verifikasi,” ungkap Derry.
Kemudian sejak awal tahun 2024, Dinas Pangan Sumbar juga menganggarkan 100 ton Cadangan Beras Pemprov Sumbar dan telah disalurkan ke beberapa kabupaten dan kota.
Pada tanggal 10 Januari 2024, sebanyak 47.304 kilogram beras tersebut disalurkan untuk korban bencana banjir di Kabupaten Limapuluh Kota. Pada 28 Januari 2024 sebanyak 28.980 kilogram disalurkan untuk korban bencana banjir di Kabupaten Dharmasraya.