4 Bulan Buron usai Beraksi di Limapuluh Kota, Perampok Sadis yang Bunuh Pedagang Emas Ditangkap, Tiga Rekannya masih Diburu

PERAMPOK— Pelaku HE alias Eka yang terlibat aksi perampokan dan membunuh pedagang emas di Limapuluh Kota berhasil ditangkap di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumut.

LIMAPULUHKOTA, METRO–Setelah dilakukan perburuan, satu pelaku perampokan sadis yang membunuh pedagang emas keliling di Nagari Galugua, Kapur IX, Kabu­paten Limapuluh Kota pada Mei lalu yang sudah buron hampir empat bulan, berhasil ditangkap oleh Tim Satreskrim Polres Limapuluh Kota.

Pelaku berinisial HE alias Eka (39) ditangkap di tempat persembunyiannya di Desa Sukaramai, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Su­matra Utara (Sumut). Bahkan, saat proses penangkapan, pelaku masih saja berusaha melarikan diri.

Namun, karena lokasi itu sudah dikepung, Polisi yang melakukan penyisiran akhirnya berhasil menemukan pelaku yang bersembunyi di samping kamar mandi rumah warga. Dari tangan pelaku HE, petugas hanya menemukan barang bukti uang tunai Rp 1 juta r serta perhiasan emas seberat 2,5 gram.

Dengan penangkapan itu, pelaku Eka akan menyusul rekannya berinisial RN yang sudah terlebih dahulu ditangkap di Dusun Kubu Dionau, Desa Cipang Hilir, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau,  usai tiga hari melancarkan aksi perampokan itu.

Meski sudah menang­kap dua orang pelakunya, dalam kasus perampokan pedagang emas pasutri itu, masih ada tiga pelaku lagi yang menjadi buronan. Mereka diketahui berinisial S (24 warga Durian Tinggi, Kapur IX, yang merupakan mantan anak buah korban, U (29) warga Durian Sebatang, Kecamatan Kunto Darussala, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, dan RAP (44) warga Kaliti, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau

Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Syaiful Wachid, melalui Kasatreskrim Iptu Hendra mengatakanm pe­nangkapan terhadap pelaku Eka yang sudah buron sejak empat bulan belakangan ini, dilakukan pada Rabu (14/8) sekitar pukul 00.30 WIB.

“Pelaku Eka kami tang­kap di Desa Sukaramai, Kabupaten Langkat, Su­mut. Pelaku beerhasil diringkus saat bersembunyi di samping kamar mandi warga setempat. Dari penangkapan itu, disita barnag bukti uang Rp 1 juta dan emas 2,5 Gram,” kata Iptu Hendra, Minggu (18/8).

Dijelaskan Iptu Hendra, awalnya saat dilakukan penangkapan, Tim Satre­s­krim Limapuluh Kota yang dibantu Unit Reskrim Pol­sek Pa­dang Tualang, men­dapatkan informasi jika Eka bersembunyi di salah satu rumah warga desa setempat.

“Namun saat dilakukan penggerebekan, pelaku sempat berhasil kabur. Akan tetapi kami tak kenal kata menyerah. Setelah dilakukan penyisiran, pelaku ditemukan bersembunyi di samping kamar mandi warga. Pelaku Eka kami amankan tanpa perlawanan lalu dibawa ke Polsek Padang Tualang,” ujar Iptu Hendra.

Iptu Hendra mengakui, pelaku Eka yang merupakan warga asal Langkat itu merupakan salah satu eksekutur yang menghabisi nyawa korban pedagang emas keliling. Saat ini pelaku Eka sudah berada di Mapolres Limapuluh Kota untuk dilakukan proses pemeriksaan.

“Kasus ini sangat kejam dan terencana. Para pelaku tidak hanya merampok, te­ta­pi juga melakukan keke­rasan yang mengakibatkan kematian. Dengan penang­kapan Eka, kami berharap dapat segera menangkap pelaku lainnya yang masih buron dan menyelesaikan kasus ini,” tegas dia.

Sebelumnya, perampokan sadis yang menyasar pedagang emas kembali terjadi di Sumbar. Kali ini, pasangan suami istri (pasutri) pedagang emas men­jadi korban perampokan di Batu Sompik, Jorong Galuguah, Nagari Galuguah, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota.

Akibat aksi perampokan itu, korban Reno Putra (43), warga Jorong Ronah Pembangunan, Nagari Du­rian Tinggi, Kecamatan Kapur IX  meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara istrinya Gita Mayasari (38), mengalami luka-luka dan patah tulang hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Tidak hanya membuat korban kehilangan nyawa dan luka-luka, kawanan perampok itu juga membawa kabur emas dagangan korban sebanyak 500 emas dan uang tunai Rp 200 juta rupiah. Jika ditotal, kerugian korban mencapai Rp 1,7 miliar.

Kejadian nahas yang menimpa pasutri pedagang emas itu pertama kali diketahui Kepala Jorong Tanjuang Jajaran, Rio Bagasra, sepulang dari mengantarkan Wali Nagari Galuguah ke Jorong Galuguah, Jumat (3/5) sekitar pukul 18.00 WIB. Setiba di Batu Sompik, Rio Bagasra mendengar ada suara meminta tolong dan langsung mencari sumber suara.

Setelah dicari, Rio Bagasra  pun dibuat kaget kaena menemukan seorang wanita dalam kondisi ter­geletak dengan wajah beng­kak luka lebam dan tubuh berlumuran darah. Sedangkan suaminya Reno terge­letak tak bernyawa tidak jauh dari lokasi Gita yang mengalami luka-luka.

Mengingat suasana yang terus berangsur gelap di lokasi, akhirnya Kepala Jorong, bergerak cepat mencari pertolongan kepada masyarakat Jorong Tanjuang Jajaran yang terdekat dari lokasi kejadian. Tidak berselang lama, sekitar pukul 19.00 WIB, Ka­polsek Kapur IX beserta personel, anggota Koramil 07 Kapur IX, Wali Nagari Galuguah, Kapus Sialang dan masyarakat mendatangi lokasi.

Kedua korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Sialiang untuk mendapatkan penanganan medis. Selain mengevakuasi korban, Polisi juga mengamankan sepeda motor Kawasaki KLX milik korban yang ditemukan tidak jauh dari lokasi kedua korban dirampok. (uus)

Exit mobile version