Geger! Ada Kerangka Manusia di Pinggir Sungai, Kondisinya sudah Terpisah-pisah

KERANGKA MANUSIA— Penemuan kerangka manusia di pinggir sungai, Jorong Batu Gadang, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.

AGAM, METRO–Warga Kelurahan Tanjung Putuih, Jorong Batu Gadang, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, dibuat heboh dengan penemuan kerangka manusia tergetelak di pinggir sungai pada Jumat (16/8) sekitar pukul 16.45 WIB.

Pascapenemuan itu, Tim Identifikasi Satreskrim Polresta Padang langsung men­datangi lokasi untuk melakukan olah TKP. Selanjutnya, kerangka manusia itu dievakuasi ke RSAM Bukittinggi untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.

Kasi Humas Polresta Bukittinggi, Iptu Marjohan mengatakan, kerangka ma­nusia yang ditemukan itu, kondisi tengkorak kepala sudah terpisah dari bagian tulang-tulang lainnya. Selain itu, lokasi penemuan kerangka berada sangat jauh dari permukiman.

“Tulang belulang dan tengkorak ini sudah terpisah di beberapa bagian. Kerangka itu sebagian ada yang terendam air dan sebagiannya berada di atas bebatuan pinggir sungai. Jenis kelaminnya juga belum diketahui,” kata Iptu Marjoha, Minggu (18/8).

Dijelaskan Iptu Marjohan, setelah penemuan, pihak kepolisian langsung mengevakuasi kerangka manusia tersebut ke RS Ahmad Muchtar Bukittinggi untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Kerangka manusia ter­sebut saat ini sudah berhasil dievakuasi pihaknya ke RS Ahmad Muchtar Bukittinggi. Lokasi temuan ini jauh dan harus melewati jalan setapak yang tidak bisa dilewati kendaraan roda 2 selama 30 menit,” ungkapnya.

Atas temuan tersebut, Iptu Marjohan mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan identitas kerangka manusia tersebut. Pasalnya, di lokasi penemuan tidak ditemukan pakaian maupun kartu tanda pengenal korban.

“Untuk identitas korban belum diketahui. Karena masih dalam penyelidikan Satreskrim bersama bersama jajaran Polsek Banuhampu. Jadi saat ini kita masih mencari identitas korban dan menunggu laporan masyarakat terkait kehilangan anggota keluarga,” tuturnya.

Kerangka manusia ter­sebut menurutnya saat ini juga masih disimpan RSAM Bukittinggi. Selain itu, pihaknya juga masih me­nunggu laporan masya­rakat terkait kehilangan pihak keluarga untuk dilakukan autopsi lebih lanjut.

“Kita belum melakukan autopsi jasad korban. Jasad itu masih kita simpan di RSAM. Kami menunggu ada masyarakat yang kehilangan anggota keluarga untuk penyelidikan lebih lanjut. Kalau ada yang melapor, kita akan cocookkan DNA-nya,” tutupnya.  (pry)

Exit mobile version