AGAM,METRO–Warga kampung Kampung Canai, Jorong Ladang Laweh, Nagari Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, dihebohkan dengan penemuan mayat pria paruh baya yang tergantung di pohon beringin area pandam perkuburan suku Simabua.
Mirisnya, mayat tersebut kondisinya sudah membusuk hingga hampir tidak bisa lagi dikenali. Kuat dugaan, korban meninggal sejak beberapa hari belakangan. Bahkan, warga yang datang ke lokasi, tak kuat berlama-lama menyaksikan penemuan mayat tergantung itu.
Tak lama berselang, Tim Identifikasi Polresta Bukittinggi bersama petugas Polsek datang untuk melakukan olah TKP lalu mengevakuasi mayat yang sudah membusuk itu. Setelah dilakukan pemeriksaan, terungkap mayat yang ditemukan itu bernama Niswar (55) yang juga merupakan warga setempat.
Kasi Humas Polresta Bukittinggi Iptu Marjohan membenarkan informasi penemuan mayat pada Minggu, (11/8) sekitar pukul 18.10 WIB. Dia mengatakan, mayat itu pertama kali ditemukan oleh seorang petani yang sedang beraktivitas di sawah. Lalu saksi mencium bau busuk di area sawah tersebut.
“Iya ada penemuan jenazah. Jenazah korban ditemukan oleh seorang petani yang sedang beraktivitas di sawahnya. Saat itu saksi mencium aroma tidak sedap. Sementara saat ditelusuri, dia menemukan sesosok mayat yang tergantung di pohon beringin areal pemakaman,” kata Iptu Marjohan, Senin (12/8).
Menurut Iptu Marjohan, saksi yang menemukan korban pertama kali adalah Afni (47). Posisi mayat yang tergantung itu berada di antara dahan pohon beringin di tepi jurang. Saksi Afni segera memberi tahu Edison (59), seorang pedagang yang berada di dekat lokasi, dan bersama-sama mereka menuju tempat kejadian untuk memeriksa lebih lanjut. Setelah itu, mereka melaporkan kejadian tersebut kepada Wali Jorong Ladang Laweh, Edo Yunata.
“Wali Jorong kemudian melaporkan ke Polsek Banuhampu Sungai Puar dan Polresta Bukittinggi. Tim segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Korban ditemukan kondisinya tergantung dengan menggunakan seutas kabel listrik warna putih sepanjang 6 meter,” jelas Iptu Marjohan
Iptu Marjohan menuturkan, tubuh korban saat ditemukan sudah dalam kondisi membusuk sehingga sulit untuk dikenali. Diketahuinya identitas korban, setelah pihak keluarga mengenali korban mengenakan kaos oblong berwarna cokelat, sedangkan korban tanpa celana.
“Jenazah korban dievakuasi oleh petugas bersama relawan PMI dan masyarakat setempat. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi untuk disimpan sementara di kamar jenazah lalu diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” ujar dia.
Selain itu, kata Iptu Marjohan, pihak Satreskrim Polresta Bukittinggi bersama Unit Reskrim Polsek Banuhampu masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban. Namun, kuat dugaan, korban diduga tewas akibat gantung diri.
“Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban telah hilang selama 13 hari terakhir. Untuk motifnya masih terus didalami dengan memintai keterangan dari saksi-saksi,” tutupnya. (pry)