PADANG, METRO–Tim forensik dari Persatuan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI) melakukan olah TKP untuk mengusut penyebab tewasnya Afif Maulana di Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (9/8).
Olah TKP ini dilakukan untuk menguatkan hasil temuan autopsi ulang jenazah Afif Maulana. Sebelumnya, tim ahli forensik sudah melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam dan melakukan autopsi ulang jasad Afif Maulana di RSUP M Djamil Padang.
Pantauan wartawan, terlihat tim forensik yang diketuai Ade Firmansyah Sugiharto mendatangi Jembatan Kuranji pada pukul 08.00 WIB. Selain Ade, ada empat ahli forensik PDFMI lainnya yang datang ke lokasi, yaitu Rika Susanti (Universitas Andalas), Sigit Kirana Lintang Bhima (Universitas Diponegoro), Adriansyah Lubis (Universitas Sumatra Utara), dan Baety Adhayati (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).
Di lokasi, juga terlihat Ketua Harian kompolnas Benny Mamoto, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dan pihak dari KPAI hingga Kementerian PPA berada di lokasi. Selain itu, kuasa hukum keluarga Afif Maulana yakni dari LBH Padang turut mendampingi olah TKP tersebut.
Selama Olah TKP berlangsung, kawasan itu dijaga ketat pihak kepolisian. Awak media dilarang mendekat, sehingga hanya bisa memantau dari jauh. Bahkan ruas jalan sepanjang Jembatan Kuranji arah ke BIM ditutup dan semua kendaraan dialihkan ke jalur sebelah.
Saat tim forensik turun ke aliran sungai atau bawah jembatan, tidak boleh diikuti wartawan. Begitupun di atas jembatan, wartawan tidak bisa mendekat. Tampak tim forensik bersama tim identifikasi Polresta Padang melakukan pengukuran mengunakan meteran. Olah TKP ini berakhir pada pukul 10.30 WIB.
Sayangnya, Ade yang juga ketua tim ekshumasi dan autopsi ulang jenazah Afif Maulana mengatakan tidak bersedia untuk diawawancarai. “Mohon maaf, tidak dulu ya,” katanya kepada para wartawan seusai melaksanakan olah TKP.
Sementara Ketua Harian kompolnas, Benny Mamoto, tak begitu banyak memberikan komentar. Benny menyebutkan, kehadiran Kompolnas dalam olah TKP untuk memastikan semua sudah berjalan baik dan lancar. Hasilnya sepenuhnya diserahkan ke tim forensik.
“Untuk hasil biar ahlinya yang berbicara, kita tunggu saja. Karena mereka (tim forensik) yang melakukan untuk menambah masukan informasi ketika nanti dikaitkan dengan hasil autopsi ulang,” ujar Benny.
Sebelumnya, Ade Firmansyah Sugiharto, ketua tim forensik yang melakukan autopsi ulang jenazah Afif Maulana sempat menjelaskan bahwa tim forensik melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian untuk melihat, mengukur dan analisa kondisi di lapangan.
“Kami butuhkan untuk bisa kami menganalisa efek atau pun geomekanika yang terjadi pada tubuh jenazah sehingga bisa kami analisis dengan tepat,” kata Ade pada konferensi pers di RSUP M Djamil Padang, Kamis (8/8).
Selain olah TKP, lanjut Ade, timnya akan melakukan pemeriksaan pada dokumen, termasuk hasil pemeriksaan saksi-saksi yang sudah diberikan. Sehingga bisa dapat gambaran secara detail bagaimana kejadian.
“Dan nanti tentunya kami akan analisa apa yang kami temukan pada tubuh jenazah. Jadi proses ini tidak hanya berakhir di autopsi ulang. Tapi juga pemeriksaan-pemeriksaan penunjang untuk menegakkan hal-hal yang kami dapat dari tubuh jenazah,” tutupnya.
Ekshumasi makam Afif Maulana dilaksanakan di TPU Tanah Sirah, Kelurahan Tanah Sirah Piai Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang pada Kamis pagi (8/8). Jenazah Afif Maulana selanjutnya dibawa ke RSUP M Djamil untuk dilakukan autopsi ulang. Setelah selesai dilakukan autopsi ulang, pada Kamis sore, jenazah Afif kembali dimakamkan di TPU tersebut.
Diketahui, ekshumasi dan olah TKP oleh tim forensik ini dilakukan untuk memastikan kembali penyebab tewasnya bocah 13 tahun tersebut. Pasalnya, pihak keluarga menduga, Afif Maulana tewas karena mendapatkan kekerasan atau penganiayaan dari Polisi. Namun penyelidikan Polda Sumbar sementara, penyebab kematian Afif Maulana karena melompat dari atas jembatan. (brm)