Marah Gegara Pemotor Jatuh saat Razia, Massa Pukuli 2 Polantas dan Blokade Jalan Bypass

MEDIASI— Kasatlantas Polresta Padang dan Kapolsek Lubeg saat mediasi dengan massa yang memblokade Jalan By Pass. Aksi itu dipicu jatuhnya pengendara sepeda motor akibat razia Polisi.

PADANG, METRO —Puluhan warga terlibat keributan dengan Polisi yang sedang melaksanakan razian kendaraaan ber­motor di Jalan Bypass depan Polsek Lubuk Begalung, Kota Padang, Selasa (6/8). Hal itu dipicu adanya salah paham lantaran ada salah seorang wanita terjatuh dari motornya gegara melihat Polisi yang akan menindak pelanggar lalu lintas.

Pengejaran tersebut dilakukan oleh Polantas karena masyarakat yang melintas di kawasan tersebut ingin menghindar. Sehingga masyarakat pengendara sepeda motor banyak yang melawan arus agar tidak tertangkap. Warga pun me­nuduh Polisi menjadi biang kerok dari jatuhnya pengendara sepeda motor itu.

Namun, dua orang Polisi yang yang menggu­na­kan sepeda motor Nmax berwarna hitam yang saat itu sedang bertugas hen­dak memberikan pertolongan kepada pengendara yang jatuh, malah langsung dikerumuni massa hingga terjadi aksi pemukulan terhadap personel Polisi ter­sebut.

Massa sempat menutup akses lalu lintas dari arah Teluk Bayur menuju ke Kota Padang hingga beberapa saat. Warga terlihat sangat geram dan tidak senang dengan razia tersebut. Massa yang terdiri dari laki-laki warga setempat tersebut mencoba untuk menghadang laju sepeda motor polisi dan mencoba untuk mengambil kunci kontak motor tersebut.

Sementara itu, korban yang merupakan seorang bidan bernama Ririn Nurul Cahyu (28) dibawa ke Klinik Tiara Bunda yang berada di Pampangan, Lubeg untuk mendapatkan perawatan medis.

Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delfina memberikan penjelasan bahwa adanya dugaan pe­ngendara ditendang oleh petugas saat dikejar itu tidak benar. Menurutnya, pengendara itu jatuh karena melawan arus untuk menghindari Polisi.

“Kami meluruskan informasi yang sempat terjadi simpang siur di tengah masyarakat yang mengatakan Polisi menendang sepeda motor seorang warga saat kegiatan razia rutin di jalan Bypass Lubeg, itu tidak benar,” ungkapnya, Selasa, (6/8).

Ipda Yanti menjelaskan, razia yang dilakukan oleh personel Satlantas Polresta Padang tersebut adalah jenis hunting system, dimana petugas patroli akan melakukan pengejaran ter­­hadap pengendara yang melanggar.

“Korban datang dari arah Teluk Bayur menuju Pegambiran, dengan posisi melawan arus dan tanpa menggunakan helm. Saat berpapasan dengan petugas patroli korban kaget dan terjatuh dan personil tersebut tidak mengetahui bahwa korban terjatuh,” katanya.

Setelah melihat korban terjatuh, jelas Ipda Yanti, masyarakat setempat datang berbondong-bondong untuk membantu korban, dan akhirnya tersulut emosi dan menuduh petugas patroli menendang sepeda motor korban.

“Saat sedang ramai itulah datang dua orang pe­tugas patroli tersebut dengan niat untuk membantu korban, namun warga malah memukul petugas, dan akhirnya kedua petugas meninggalkan lo­kasi,” ucapnya.

Ipda Yanti melanjutkan, usai mendapatkan laporan, Kasatlantas Polresta Pa­dang, Kompol Alfin dan Kapolsek Lubeg, Kompol Mochamad Rosidi langsung berangkat ke TKP untuk melakukan mediasi.

“Bertempat di sebuah warung, Kompol Rosidi menelpon korban, dan me­nanyakan kepastian apakah korban mendapatkan kontak fisik atau ditendang ketika razia tersebut berlangsung. Melalui sambungan telepon, korban mengaku tidak ditendang. Selanjutnya Kompol Alfin, dan Kompol Rosidi membesuk korban ke Klinik Tiara Bunda yang berada di kawasan Pampangan,” tutupnya. (brm)

Exit mobile version