Bocah Tewas Mengapung di Batang Kuranji, Mahasiswa Adzkia Heboh

MENGAPUNG— Proses evakuasi bocah 7 tahun yang ditemukan tewas mengapung di Sungai Batang Kuranji, Kelurahan Lubuk Lintah, Kota Padang.

PADANG, METRO–Seorang bocah laki-laki ditemukan tewas menga­pung di aliran Sungai Ba­tang Kuranji, tepatnya di belakang Kampus Adzkia Kampung Kalawi, Kelu­ra­han Lubuk Lintah, Keca­matan Kuranji, Kota Pa­dang, Senin, (5/8) sekitar pukul 13.30 WIB.

Saat ditemukan, korban berinisial HAR (7) yang beralamat di Perumahan Buana, Kelurahan Kalum­buk, Kecamatan Kuranji, terapung dengan posisi telungkup mengenakan baju kaos berwarna coklat muda, serta celana pendek berwarna merah.

Penemuan mayat bo­cah malang itu sontak mem­buat mahasiswa di kampus mau­pun warga se­tempat heboh hingga berdatangan ke tepian sungai untuk me­nyaksikannya. Tak lama berselang, Polisi juga da­tang untuk melakukan olah TKP dan selanjutnya me­ngevakuasi mayat ke Ru­mah Sakit (RS) Bhayang­kara Padang.

Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delfina mengatakan, penemuan mayat tersebut pertama ka­li diketahui oleh salah se­orang mahasiswa di Kam­pus Adzkia yang kebe­tu­lan memandang ke arah su­ngai. Melihat ada mayat me­­ngapung, saksi kemu­dian melaporkannya ke Sat­pam yang sedang ber­tugas.

“Selanjutnya, satpam bernama Deki Saputra (27) mengecek penemuan ma­yat tersebut. Setelah me­mastikan bahwa yang me­ngambang tersebut adalah mayat, Deki selanjutnya melaporkannya ke Polsek Kuranji,” kata Ipda Yanti kepada wartawan.

Ditambahkan Ipda Yan­ti, menindaklanjuti la­po­ran itu, personel Polsek Kuranji, Tim Identifikasi Satreskrim Polresta Pa­dang bersama BPBD Kota Padang, serta Palang Me­rah Indonesia (PMI) Kota Padang mendatangi lokasi dan kemudian melakukan evakuasi terhadap mayat korban.

“Korban HAR berala­mat di Perumahan Buana, Kelurahan Kalumbuk, Ke­ca­matan Kuranji. Usai dila­kukan proses evakuasi, korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit Bha­yang­kara Polda Sumbar terlebih dahulu sebelum diserah­kan kepada pihak keluar­ga,” jelas Ipda Yanti.

Ipda Yanti menuturkan, dari hasil pemeriksaan pada tubuh korban tidak ada ditemukan luka ania­ya. Sehingga, kuat dugaan korban meninggal dunia akibat tenggelam di sungai itu. Sedangkan korban me­rupakan anak berkebu­tuhan khusus.

“Hasil pemeriksaan sak­si-saksi, korban adalah anak berkebutuhan khusus yang tidak pernah lepas dari pengwasan orang tua­nya. Korban juga sering terlihat bermain di peka­rangan sekolah. Dugaan semen­tara, korban keluar dari rumahnya tanpa se­penge­tahuan orang tuanya se­hing­ga korban teng­ge­lam di sungai,” tutupnya. (brm)

Exit mobile version